Daftar Jurnal Predator yang Patut Diwaspadai, Apa Saja?

daftar jurnal predator

Apakah Anda sudah mengetahui daftar jurnal predator yang patut diwaspadai ketika ingin mempublikasikan karya tulis ilmiah? Penting bagi Anda sebagai seorang dosen maupun akademisi untuk mengetahui daftar jurnal predator ini.

Hal ini bertujuan agar Anda tidak salah dalam memilih media publikasi artikel ilmiah. Sebab terdapat berbagai macam bahaya dan dampak negatif yang bisa Anda dapatkan ketika mempublikasikan sebuah karya tulis ilmiah di jurnal predator.

Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa daftar jurnal predator yang patut Anda hindari ketika ingin melakukan publikasi. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan informasi seputar jurnal predator, mulai dari bahaya, cara mengidentifikasi, hingga perbedaannya dengan jurnal bajakan.

Pastikan untuk membaca artikel berikut hingga bagian akhir agar Anda mendapatkan setiap informasi secara keseluruhan.

Bahaya Jurnal Predator bagi Dosen

Jurnal predator merupakan salah satu media publikasi ilmiah yang melakukan penerbitan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini membuat setiap publikasi jurnal predator ini tidak bisa dipertanggungjawabkan dalam dunia akademik.

Penting bagi Anda untuk menghindari publikasi ilmiah di jurnal predator ini. Sebab terdapat beberapa bahaya dan dampak negatif yang bisa didapatkan oleh seorang dosen ketika melakukan publikasi di jurnal predator, seperti:

1. Rawan Plagiarisme

Bahaya pertama yang bisa Anda dapatkan adalah adanya potensi rawan terkena plagiarisme. Proses seleksi dan penyuntingan jurnal predator yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku memperbesar kemungkinan hasil publikasi media penerbitan ini terindikasi sebagai plagiarisme.

2. Kualitas Publikasi yang Rendah

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, proses penyuntingan yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku mengakibatkan kualitas publikasi jurnal predator yang rendah. Hal ini akan berdampak buruk nantinya pada artikel ilmiah yang Anda publikasikan di jurnal predator tersebut.

3. Merusak Reputasi

Reputasi Anda sebagai seorang dosen dan akademisi juga akan bisa rusak ketika menerbitkan artikel ilmiah di jurnal predator. Misalnya saja ketika karya tulis Anda terindikasi plagiarisme karena diterbitkan di jurnal predator, maka reputasi yang dimiliki akan rusak dan tercoreng dalam dunia akademik.

4. Kerugian Finansial

Jurnal predator biasanya menerapkan biaya publikasi yang tidak masuk akal bagi setiap penulis yang ingin melakukan publikasi. Hal ini tentu akan memberikan kerugian dalam hal finansial ketika Anda menerbitkan publikasi ilmiah di jurnal predator tersebut.

5. Tidak Bisa Menunjang Karir Dosen

Dampak negatif terakhir dari publikasi ilmiah di jurnal predator adalah tidak bisa menunjang karir dosen. Sebab Anda tidak akan bisa mendapatkan tambahan angka kredit yang nantinya berfungsi untuk naik jabatan fungsional sebagai seorang dosen.

Bagaimana Cara Mengenali Jurnal Predator?

Lantas bagaimana cara mengenali jurnal predator? Anda bisa mengenali jenis media publikasi yang satu ini dengan mengidentifikasi ciri-ciri dari jurnal predator, seperti:

1. Proses Penyuntingan yang Cepat

Ciri-ciri pertama dari jurnal predator adalah proses penyuntingan yang cepat. Normalnya proses penyuntingan sebuah jurnal bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Akan tetapi, jurnal predator bisa melakukan proses penyuntingan jauh lebih cepat dari ketentuan biasanya.

2. Biaya Publikasi yang Mahal

Jurnal predator juga menerapkan biaya publikasi yang mahal dan tidak masuk akal bagi para penulis untuk meraup keuntungan. Selain itu, jurnal predator juga menagih biaya publikasi ini di tahapan awal.

Padahal penerbit jurnal pada umumnya menagih biaya publikasi ini di akhir ketika artikel jurnal seorang penulis sudah lolos tahap kurasi.

3. Situs Web yang Tidak Dikelola dengan Baik

Ciri-ciri berikutnya yang bisa Anda ketahui dari jurnal predator adalah situs web yang tidak dikelola dengan baik. Anda bisa menemukan banyak kesalahan dalam situs web jurnal yang satu ini.

Tidak hanya itu, situs web jurnal predator biasanya juga memiliki banyak iklan untuk menambah pemasukannya.

4. Tidak Ada Waktu Terbit Jurnal yang Jelas

Jurnal predator juga tidak memiliki waktu terbit yang jelas dan teratur. Hal ini berbeda dengan jurnal kredibel lainnya yang memiliki waktu terbit yang jelas setiap tahunnya.

5. Isi Jurnal yang Tidak Berkualitas

Proses penyuntingan yang cepat membuat isi jurnal predator menjadi tidak berkualitas. Anda akan menemukan banyak sekali kesalahan, baik itu dalam hal penulisan hingga logika pembahasan ketika membaca publikasi jurnal yang satu ini.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Lebih Lengkap tentang Jurnal Predator dan Jurnal Bereputasi:

6. Mencakup Banyak Bidang Keilmuan Berbeda

Ciri-ciri terakhir dari jurnal predator adalah mencakup banyak bidang keilmuan yang berbeda. Padahal pada umumnya sebuah jurnal yang kredibel hanya membahas bidang keilmuan tertentu saja dalam setiap publikasinya.

Daftar Jurnal Predator

Dikutip dari laman lib.uir.ac.id, terdapat beberapa penerbit atau publikasi yang terindikasi sebagai jurnal predator. Meskipun masih terindikasi, Anda mesti waspada untuk menerbitkan artikel ilmiah di jurnal yang terdapat dalam daftar berikut ini.

Adapun daftar jurnal predator yang mesti Anda waspadai ketika memilih media publikasi karya tulis ilmiah yang sudah dikerjakan adalah:

1. Academic Exchange Quarterly.

2. Academic Research Review.

3. ACME Intellects.

4. Acta Kinesiologia.

5. Acta Medica International.

6. Acta Velit.

7. Acta Scientiae et Intellectus.

8. The Advanced Science Journal.

9. Aging.

10. Advances in Forestry Letter.

11. Advance Journal of Engineering Mathematics and Computer Sciences.

12. Advances in Aerospace Science and Technology.

13. Ahead International Journal of Recent Research Review.

14. American Based Research Journal.

15. Al Ameen Journal of Medical Sciences.

15. American International Journal of Contemporary Research.

17. American Journal of Advanced Drugs Delivery.

18. American Journal Engineering Research.

19. American Research Thought.

20. Annals of Phytomedicine.

21. Applied Research Journal.

22 Archives Des Sciences Journal.

23. Archives of Clinical and Experimental Surgery.

24. ARNACA American Journal of Advanced in Medical Sciences.

25. ARPN Journal of Science and Technology.

26. Asia Pacific Journal of Education, Arts, and Science.

27. Asia Pacific Journal of Multidisciplinary Research.

28. Asian Pacific Journal of Natural Product.

29. Asia-Pacific Journal of Research.

30. Asian Journal of Chemistry.

31. Asian Journal of Health and Medical Science.

32. Asian Journal of Applied Science and Engineering.

33. Asian Journal of Humanities and Social Sciences.

34. Bio Bulletin.

35. Bioinformation.

36. Biointerface Research in Applied Chemistry.

37. Bio Nano Frontier.

38. BioPharm Journal.

39. The Bioscan.

40. Bioresearch Bulletin.

41. Botany Journal.

42. British Biomedical Bulletin.

43. Calodema.

44. Canadian Chemical Transactions.

45. Centrum.

46. Chemical Science Transactions.

47. Caspian Sea Journal.

48. Cancer Research Frontier.

49. Dawn Journal.

50. Der Pharma Chemica.

Perbedaan Jurnal Predator dan Jurnal Bajakan

Selain jurnal predator, Anda juga mesti berhati-hati dengan jurnal bajakan ketika ingin melakukan publikasi ilmiah. Meskipun sama-sama memiliki dampak negatif bagi seorang akademisi, terdapat beberapa perbedaan yang patut Anda perhatikan antara jurnal predator dengan jurnal bajakan.

Adapun perbedaan dari kedua jenis jurnal ini bisa Anda identifikasi dari:

1. Definisi

Perbedaan pertama antara jurnal predator dengan jurnal bajakan bisa Anda lihat dari pengertian atau definisinya. Secara umum, jurnal predator bisa diartikan sebagai publikasi ilmiah yang tidak melakukan prosedur penerbitan sesuai ketentuan yang berlaku.

Di sisi lain, jurnal bajakan tidak pernah melakukan publikasi, sehingga tidak melewati prosedur penerbitan sama sekali. Akan tetapi, jurnal bajakan ini tetap menerima artikel ilmiah dari para penulis.

2. Terbitan Jurnal

Perbedaan berikutnya bisa Anda lihat dari terbitan masing-masing jurnal. Jurnal predator memiliki terbitan atau publikasi, baik dalam bentuk fisik maupun digital.

Akan tetapi, terbitan jurnal predator ini tidak bisa dipertanggungjawabkan dan memiliki kualitas yang buruk. Sementara itu, jurnal bajakan tidak memiliki terbitan sendiri dan hanya menjiplak dari media publikasi lainnya.

3. Kualitas

Perbedaan terakhir antara jurnal predator dan jurnal bajakan bisa Anda lihat dari kualitas masing-masing publikasi. Jurnal predator biasanya memiliki kualitas publikasi yang buruk karena tidak melewati proses penyuntingan yang singkat.

Di sisi lain, jurnal bajakan tidak memiliki kualitas tertentu. Sebab jurnal bajakan tidak memiliki terbitan maupun hasil publikasinya sendiri.

Itulah daftar jurnal predator yang patut Anda hindari saat hendak melakukan publikasi.

Selain publikasi karya ilmiah dalam bentuk jurnal, Anda juga bisa menerbitkan hasil penelitian menjadi buku berkualitas, loh!

Hanya dengan Layanan Parafrase Konversi, cukup siapkan karya ilmiah Anda (skripsi, tesis, disertasi, atau hasil penelitian lainnya), lalu tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku ber-ISBN yang sesuai standar Dikti.

Setelah itu, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD guna menunjang percepatan karier Anda sebagai dosen.

Tunggu apa lagi? Yuk, konversikan karya ilmiah Anda dan raih jabatan fungsional yang lebih baik!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *