Tinjauan pustaka adalah salah satu bagian penting yang mesti ada dalam sebuah karya tulis ilmiah. Namun, apakah Anda sudah memahami terkait tinjauan pustaka ini secara keseluruhan?
Kali ini Parafrase Indonesia akan memberikan ulasan terkait tinjauan pustaka, mulai dari definisi hingga cara membuatnya.
Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi secara lengkap!
Daftar Isi
ToggleSekilas tentang Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau literature review merupakan ringkasan komprehensif terkait literatur ilmiah yang dikerjakan oleh peneliti terdahulu tentang sebuah tema tertentu.
Bisanya literatur yang digunakan pada bagian ini memiliki hubungan dan relevansi dengan riset ilmiah yang sedang dikerjakan oleh seorang peneliti.
Literatur ilmiah yang diulas pada bagian ini mesti disebutkan, dijelaskan, dirangkum, hingga dievaluasi secara objektif.
Dengan demikian, seorang peneliti bisa memahami gambaran umum terkait tema bahasan yang diteliti dalam sebuah riset ilmiah.
Selain itu, tinjauan pustaka ini juga berguna untuk menampilkan perbedaan antara riset ilmiah dari seorang peneliti dengan literatur yang ada sebelumnya.
Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa tema yang dibahas dalam riset ilmiah memiliki orisinalitas yang jelas dan tidak meniru atau plagiat dari hasil penelitian yang sudah dikerjakan oleh peneliti lainnya.
Contoh Tinjauan Pustaka dalam Riset Ilmiah
Adapun contoh dari tinjauan pustaka dalam karya tulis ilmiah adalah:
Untuk menghindari plagiasi dalam penulisan ini, diperlukan tinjauan pustaka untuk melihat penelitian terdahulu yang memiliki tema serupa dengan penelitian ini.
Penelitian yang ditinjau dalam tinjauan pustaka ini tidak hanya terbatas pada penelitian sejarah, tetapi juga penelitian dari cabang ilmu lainnya.
Terdapat beberapa penulisan terdahulu yang menggunakan Konpopilan sebagai objek penulisannya.Â
Beberapa penulisan tersebut adalah “Bahasa Rupa Kartun Konpopilan pada Koran Kompas Tahun 2016” oleh I Wayan Nuriata dan I Gede Agus Indram Bayu Artha, “Kajian Visual Kartun Konpopilan” oleh I Wayan Nuriata, dan Antara Tawa dan Bahaya: Kartun dalam Politik Humor oleh Seno Gumira Ajidarma.
Penulisan “Bahasa Rupa Kartun Konpopilan pada Koran Kompas Tahun 2016” oleh I Wayan Nuriata dan I Gede Agus Indram Bayu Artha dan “Kajian Visual Kartun Konpopilan” oleh I Wayan Nuriata membahas tentang penyampaian yang terdapat dalam Konpopilan. Para penulis menggunakan satu contoh kartun untuk dijabarkan dalam penulisannya.
Pembahasan dalam penulisan tersebut terfokus pada teknis dan makna yang disampaikan dalam contoh kartun tersebut. Sementara itu, dalam buku Antara Tawa dan Bahaya: Kartun dalam Politik Humor, Seno Gumira Ajidarma membahas Konpopilan sebagai bagian salah satu bab dalam buku tersebut.
Secara keseluruhan Seno Gumira Ajidarma menjelaskan Konpopilan sebagai kartun untuk orang pintar, karena diperlukan pemahaman terlebih dahulu untuk memahami maksud yang disampaikan dalam kartun tersebut.
Berdasarkan beberapa tinjauan di atas, belum ada penulisan yang bahasannya sama dengan tema bahasan dalam penelitian ini. Penelitian yang ada hanya membahas salah satu ataupun beberapa edisi Konpopilan sebagai objek bahasanya.
Oleh karena itu, penulisan ini merupakan penulisan dengan tema bahasan yang orisinil dan terhindar dari adanya indikasi plagiarisme.
Isi dari Tinjauan Pustaka
Sebelum membuat literature review, Anda mesti mengetahui informasi apa saja yang mesti dicantumkan pada bagian ini. Dengan demikian, Anda bisa membuat sebuah tinjauan pustaka yang sesuai dengan ketentuannya.
Adapun beberapa informasi yang ada dalam sebuah literature review adalah:
1. Gambaran Umum tentang Tema Bahasan
Informasi pertama yang mesti ada dalam literature review adalah gambaran umum terkait tema bahasan riset ilmiah. Jelaskan alasan pemilihan tema bahasan tersebut dan relevansinya dengan bidang keilmuan yang Anda tekuni.
2. Pengenalan Konsep Utama
Setelah memberikan gambaran umum, Anda juga bisa mengenalkan konsep-konsep utama yang berkaitan dengan tema bahasan penelitian.
Konsep-konsep ini bisa berupa teori atau model lain yang dapat Anda jelaskan berdasarkan literatur ilmiah yang sudah ada sebelumnya.
3. Literatur Ilmiah Terdahulu
Anda juga perlu menjelaskan literatur ilmiah terdahulu yang membahas tema bahasan serupa dengan riset yang dikerjakan.
Anda bisa menjelaskan secara rinci pembahasan apa saja yang sudah diulas peneliti terdahulu dalam hasil risetnya.
4. Kesenjangan atau Celah Penelitian yang Ditemukan
Setelah mengulas literatur ilmiah terdahulu, Anda bisa memunculkan kesenjangan atau celah penelitian yang ditemukan dari karya tulis tersebut.
Celah penelitian ini berkaitan dengan hal-hal yang belum dibahas secara maksimal oleh peneliti terdahulu.
Celah penelitian inilah yang nantinya bisa Anda manfaatkan sebagai tema bahasan dalam riset yang dikerjakan.
Dengan demikian, riset ilmiah tersebut bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Kerangka Konseptual
Informasi berikutnya yang bisa Anda munculkan dalam literature review adalah kerangka konseptual yang digunakan pada riset ilmiah.
Kerangka konseptual ini akan memunculkan cara berpikir Anda yang nantinya dituangkan dalam hasil penulisan karya tulis ilmiah yang sedang dikerjakan.
6. Relevansi Penelitian
Anda juga wajib menuliskan relevansi antara literatur ilmiah yang diulas dengan riset ilmiah yang dikerjakan.
Hal ini nantinya akan memperlihatkan perbedaan antara riset ilmiah Anda dengan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, relevansi penelitian ini juga penting agar Anda bisa memperlihatkan kontribusi yang bisa diberikan oleh riset ilmiah yang dikerjakan.
7. Sintesis dan Analisis
Informasi terakhir yang bisa Anda cantumkan dalam tinjauan pustaka adalah sintesis dan analisis dari literatur ilmiah yang diulas.
Ulas secara mendalam temuan yang Anda dapatkan dalam literatur ilmiah tersebut dan kaitannya dengan tema bahasan yang diangkat dalam penelitian.
Langkah-Langkah Menyusun Tinjauan Pustaka
Lalu bagaimana cara menyusun tinjauan pustaka dalam sebuah karya tulis ilmiah? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menyusun bagian ini, yakni:
1. Identifikasi Kata Kunci yang Digunakan dalam Riset Ilmiah
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi kata kunci yang digunakan dalam riset ilmiah.
Kata kunci ini berkaitan dengan tema bahasan umum yang Anda angkat dalam riset yang sedang dikerjakan.
Penggunaan kata kunci ini akan berguna ketika Anda mencari literatur ilmiah lain dengan tema bahasan serupa.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk merumuskan kata kunci yang tepat agar menemukan literatur yang sesuai nantinya.
2. Mencari Literatur Ilmiah yang Relevan
Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah mencari literatur ilmiah yang relevan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari penelitian terdahulu yang membahas tema serupa dengan riset yang akan dikerjakan.
Anda bisa mengumpulkan penelitian terdahulu dengan memanfaatkan berbagai macam platform, baik fisik maupun digital. Anda bisa mencari literatur ini di perpustakaan yang ada di daerah masing-masing.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan basis data digital, seperti Google Scholar, Mendeley, dan lainnya untuk menemukan literatur ilmiah dengan mudah.
3. Evaluasi dan Pilih Literatur Ilmiah yang Sesuai
Setelah mengumpulkan literatur ilmiah yang relevan, Anda bisa mengevaluasi dan memilih karya tulis tersebut. Pastikan untuk memilih literatur ilmiah yang memiliki relevansi dan hubungan dengan riset yang akan Anda kerjakan.
4. Mengulas Literatur Ilmiah Secara Mendalam
Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah mengulas setiap literatur ilmiah yang dipilih secara mendalam. Hal ini berguna agar Anda mengetahui bahasan apa saja yang sudah diulas oleh penelitian sebelumnya.
Anda juga bisa memanfaatkan beberapa aplikasi yang tersedia, seperti Zotero, Grammarly, dan lainnya untuk membantu proses ulasan ini.
Dengan demikian, Anda bisa menghemat waktu untuk memahami setiap literatur ilmiah terdahulu tersebut.
5. Tuliskan Kelebihan serta Kekurangan dari Penelitian Terdahulu
Anda juga bisa mengidentifikasi apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada dalam penelitian terdahulu. Hal ini nantinya akan mempermudah Anda dalam menemukan celah penelitian yang bisa dimanfaatkan untuk riset ilmiah.
6. Munculkan Perbedaan Antara Riset yang Anda Buat dengan Literatur Ilmiah Lain
Munculkan juga perbedaan apa saja yang terdapat dalam riset yang Anda buat dengan literatur ilmiah lainnya.
Hal ini berguna untuk menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah yang Anda kerjakan memiliki orisinalitas yang jelas dan tidak plagiat dari hasil riset sebelumnya.
7. Tulis Tinjauan Pustaka dengan Format yang Sesuai
Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menulis tinjauan pustaka sesuai dengan format yang benar. Pastikan penulisan bagian ini sesuai dengan ketentuan karya tulis ilmiah yang sedang Anda kerjakan.
Itulah informasi lengkap terkait tinjauan pustaka dalam karya tulis ilmiah.
Dapatkan informasi lebih lengkap seputar penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel di parafraseindonesia.com!