Format daftar pustaka IEEE merupakan salah satu gaya penulisan referensi yang banyak digunakan dalam karya ilmiah.
Dalam artikel kali ini, Parafrase Indonesia akan membahas secara lengkap tentang penulisan daftar pustaka IEEE Style, mulai dari definisi hingga cara penerapannya.
Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Daftar Isi
ToggleMengenal Format Daftar Pustaka IEEE
IEEE Style merupakan format penulisan daftar pustaka yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering.
Daftar pustaka jenis ini biasanya banyak digunakan pada bidang keilmuan teknik, ilmu komputer, dan lain sebagainya.
Salah satu ciri khas dari IEEE Style adalah adanya penomoran pada setiap daftar pustaka yang ditulis.
Cara Menulis Daftar Pustaka dengan IEEE Style
Berikut ini tata cara penulisan daftar pustaka menggunakan IEEE Style dari berbagai sumber referensi:
1. Sumber Buku
Buku merupakan salah satu sumber yang kerap digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan karya ilmiah. Akses buku yang banyak dan mudah didapatkan menjadi segelintir alasan mengapa sumber yang satu ini cukup sering digunakan oleh penulis.
Adapun format penulisan daftar pustaka ketika menggunakan sumber buku dengan IEEE Style adalah:
[Urutan daftar pustaka] Singkatan nama depan penulis. Nama belakang penulis, Judul buku ditulis miring, Edisi (jika ada), Tempat terbit: Nama penerbit, Tahun terbit.
Contoh penerapan penulisan daftar pustaka dari sumber buku adalah:
[1] A.Z. Akbar, 1866-1974: Kisah Pers Indonesia, Yogyakarta: LKiS, 1995.
2. Sumber Jurnal
Anda juga bisa menggunakan artikel jurnal sebagai sumber rujukan dalam penulisan karya ilmiah. Artikel jurnal merupakan tulisan ilmiah yang terdapat dalam terbitan sebuah jurnal.
Biasanya, dalam sebuah jurnal akan terdapat beberapa tulisan artikel dengan tema pembahasan yang berbeda.
Jika Anda menggunakan sumber jurnal, berikut adalah penulisan format daftar pustaka dengan IEEE Style:
[Urutan daftar pustaka] Singkatan nama depan penulis. Nama belakang penulis, “Judul artikel,” Judul jurnal ditulis miring, Volume, Nomor, Halaman, Bulan dan tahun terbit.
Contoh penerapan format tersebut adalah:
[2] I. W. Nuriarta, “Kajian Visual Kartun Konpopilan,” Prasi, Vol. 12, No. 2, Desember 2017.
3. Sumber Prosiding
Prosiding merupakan karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian atau riset. Sekilas, prosiding cukup mirip dengan artikel ilmiah yang ada di jurnal.
Akan tetapi, terdapat perbedaan mendasar antara kedua jenis karya ilmiah ini. Prosiding wajib dipresentasikan terlebih dahulu dalam sebuah seminar.
Artinya, penulis dari sebuah prosiding wajib memaparkan temuan dalam riset yang sudah dia kerjakan di sebuah seminar di hadapan orang banyak.
Di sisi lain, artikel yang terbit dalam jurnal tidak perlu dipresentasikan lewat seminar terlebih dahulu. Dalam hal ini, baik jurnal maupun prosiding keduanya dapat digunakan sebagai sumber rujukan.
Berikut adalah format penulisan daftar pustaka dengan IEEE Style dari sumber prosiding:
[Urutan daftar pustaka] Singkatan nama depan penulis. Nama belakang penulis, “Judul artikel,” Judul prosiding dicetak miring, Halaman, Tanggal pelaksanaan seminar, Tahun terbit.
Contoh penerapan penulisan daftar pustaka ketika menggunakan sumber prosiding adalah:
[3] R. Frinkel, R. Taylor, R. Bolles, R. Paul, “An overview of AL, programming system for automation,” in Proc. Fourth Int. Join Conf Artif.Intel., hal. 758-765, 3-7 September, 2006.
4. Sumber Tugas Akhir
Anda juga bisa menggunakan tugas akhir mahasiswa sebagai sumber rujukan dalam penulisan karya ilmiah. Terdapat tiga macam tugas akhir yang bisa Anda manfaatkan sebagai referensi, yakni skripsi, tesis, dan disertasi.
Masing-masing tugas akhir ini memiliki pembahasan yang sesuai dengan jenjang pendidikannya. Jika Anda menggunakan tugas akhir sebagai sumber rujukan dalam penulisan karya ilmiah, berikut adalah format yang bisa Anda terapkan:
[Urutan daftar pustaka] Singkatan nama depan penulis. Nama belakang penulis, “Judul tugas akhir,” Jenis tugas akhir, Departemen atau program studi, Nama perguruan tinggi, Kota perguruan tinggi, Negara perguruan tinggi, Tahun terbit.
Contoh penulisan daftar pustaka dari tugas akhir dengan IEEE Style adalah:
[4] Wijayanto, “Between Fear and Power: Kompas, Indonesia’s Most Influential Daily
Newspaper 1965-2015,” Disertasi, Political Science, Universiteit Leiden, Leiden, Belanda, 2019.
Baca Juga: Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi
5. Sumber Internet
Sumber kelima yang bisa Anda gunakan yakni dari internet. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati ketika menggunakan sumber yang satu ini.
Pastikan sumber internet yang Anda gunakan kredibel dan bisa dipercaya.
Hal ini bertujuan agar informasi yang Anda dapatkan bisa dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan fakta yang ada.
Adapun format penulisan daftar pustaka ketika menggunakan sumber rujukan internet dengan IEEE Style adalah:
[Urutan daftar pustaka] Singkatan nama depan penulis. Nama belakang penulis. “Judul artikel,” Nama website, Tanggal publikasi. [Keterangan online]. Tersedia: Alamat URL [Tanggal, bulan, dan tahun akses].
Adapun contoh penerapan penulisan daftar pustaka ketika menggunakan sumber rujukan yang satu ini adalah.
[5] I. J. Aslam, “Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum,” Good News From Indonesia, 2 Mei 2024 [Online]. Tersedia: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/05/02/segara-kerthi-tradisi-bali-yang-akan-dikenalkan-kepada-delegasi-10th-world-water-forum [Diakses 3 Mei 2024].
Kenali Berbagai Format Daftar Pustaka:
- Mengenal Daftar Pustaka Format APA, Lengkap dengan Cara Penulisan dari Berbagai Sumber
- Format Daftar Pustaka Harvard Style, Lengkap dengan Cara Penulisannya
- Format Daftar Pustaka Vancouver: Definisi hingga Cara Menulis
- Format Daftar Pustaka MLA, Lengkap dengan Cara Menulis
Perbedaan Daftar Pustaka IEEE Style dan APA Style
Setelah mengetahui cara penulisan daftar pustaka dengan IEEE Style, informasi berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah perbedaan format penulisan IEEE Style dan APA Style.
Perbedaan ini penting untuk Anda pahami agar tidak tertukar saat menulis daftar pustaka. Setidaknya, terdapat perbedaan mendasar dari IEEE Style dan APA Style, yakni:
Aspek | IEEE Style | APA Style |
Urutan Penulisan | Berdasarkan urutan kemunculan dalam teks | Disusun alfabetis berdasarkan nama belakang penulis |
Penomoran | Menggunakan angka dalam tanda kurung siku [ ] | Tidak menggunakan angka, hanya menggunakan nama dan tahun |
Kutipan dalam Teks | Menggunakan angka, misalnya: [1] | Menggunakan nama dan tahun, misalnya: (Johnson, 2019) |
Nama Penulis | Inisial Nama. Nama Belakang | Nama Belakang, Inisial Nama Depan |
Judul Artikel | Ditulis dalam tanda kutip | Ditulis dalam huruf kecil, tanpa tanda kutip |
Nama Jurnal | Ditulis miring | Ditulis miring |
DOI/URL | Opsional, tidak selalu digunakan | Harus mencantumkan DOI atau URL jika tersedia |
Penggunaan | Lebih sering digunakan pada daftar pustaka | Lebih sering digunakan pada catatan kaki atau sejenisnya |
Format Contoh | [1] M. Johnson, “The role of technology,” *Jurnal*, vol. 15, no. 4, pp. 200-215, Dec. 2019. | Johnson, M. (2019). The role of technology. *Jurnal*, 15(4), 200-215. https://doi.org/10.1234/5678 |
Itulah informasi seputar daftar pustaka IEEE Style mulai dari pengertian, cara penulisan, hingga perbedaannya dengan format APA.
Apakah Anda sudah memahami dan siap mempraktikkan gaya daftar pustaka yang satu ini?
Yuk, dapatkan informasi serta tips menarik lainnya dari parafraseindonesia.com dan follow akun Instagram @parafraseindonesia!