Isi Pendahuluan Artikel Ilmiah Jurnal, Apa Saja?

isi pendahuluan artikel ilmiah

Pendahuluan merupakan salah satu bagian penting yang harus ada dalam sebuah artikel ilmiah. Apakah Anda sudah mengetahui apa saja isi pendahuluan artikel ilmiah tersebut?

Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan informasi terkait isi pendahuluan artikel ilmiah. Namun sebelum mengetahui hal ini lebih lanjut, simak penjelasan tentang pengertian dan fungsi pendahuluan artikel ilmiah terlebih dahulu pada bagian berikut.

Pengertian Pendahuluan Artikel Ilmiah Jurnal

Seperti namanya, pendahuluan merupakan bagian pengantar yang bisa Anda temukan ketika membaca sebuah artikel ilmiah. Pembahasan yang ada di dalam bagian pendahuluan ini membuka informasi yang ada di dalam artikel tersebut.

Dalam penulisan karya ilmiah, pendahuluan ini biasanya berada dalam bab pertama. Jika Anda membaca artikel jurnal, bagian pendahuluan ini bisa ditemukan setelah pembahasan abstrak di awal tulisan.

Secara umum, pendahuluan ini berisi tentang latar belakang penulisan artikel ilmiah, masalah yang dibahas, hingga metode yang dilakukan dalam proses pengerjaan tulisan tersebut. 

Selain itu, bagian pendahuluan ini juga berfungsi untuk menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tersebut.

Dengan membaca bagian pendahuluan, para pembaca bisa mengetahui garis besar bahasan yang akan diulas secara mendalam dalam penulisan artikel ilmiah tersebut.

Fungsi Pendahuluan dalam Artikel Ilmiah Jurnal

Terdapat beberapa fungsi dari adanya pendahuluan dalam sebuah artikel ilmiah jurnal, yakni:

1. Pengantar dalam Penulisan

Fungsi pertama dari pendahuluan dalam artikel ilmiah adalah sebagai pengantar dalam penulisan tersebut. Pengantar ini berfungsi agar para pembaca bisa memahami dasar-dasar dari penulisan tersebut sebelum membaca lebih dalam lagi pada bagian pembahasan.

Tidak hanya itu, para pembaca juga bisa mengetahui garis besar pembahasan yang ada dalam sebuah artikel ilmiah. Hal ini tentu akan membantu para pembaca untuk memahami isi dari pembahasan yang ada di dalam tulisan ilmiah tersebut.

2. Menjelaskan tentang Latar Belakang Penulisan Artikel Ilmiah

Pendahuluan dalam artikel ilmiah juga berfungsi untuk menjelaskan latar belakang dari penulisan tersebut. Sebab, salah satu isi pembahasan yang ada pada bagian ini akan menjelaskan latar belakang dan alasan di balik penulisan artikel ilmiah.

Ketika membaca bagian ini, para pembaca bisa mengetahui penyebab utama mengapa penulisan tersebut dilakukan. Selain itu, para pembaca juga bisa mengetahui apa saja yang dibahas dalam artikel ilmiah tersebut ketika membaca bagian ini.

3. Penjelasan tentang Masalah yang Dibahas

Fungsi berikutnya dari pendahuluan dalam artikel ilmiah adalah untuk mengetahui penjelasan tentang masalah yang dibahas oleh penulis dalam tulisan tersebut. Penjelasan tentang hal ini bisa Anda ketahui ketika membaca bagian rumusan masalah dalam sebuah pendahuluan artikel ilmiah.

Nantinya permasalahan ini akan diidentifikasi dalam beberapa bentuk pertanyaan penelitian. Pertanyaan inilah yang nantinya akan menjadi pedoman untuk dijawab dalam bagian pembahasan artikel ilmiah.

4. Mengetahui Tujuan dari Artikel Ilmiah

Anda juga bisa mengetahui tujuan dari sebuah artikel ilmiah ketika membaca bagian pendahuluannya. Hal ini berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis lewat riset dan penulisan artikel ilmiah yang sudah dia lakukan.

5. Penjelasan tentang Manfaat Artikel Ilmiah

Fungsi terakhir dari pendahuluan artikel ilmiah adalah untuk menjelaskan manfaat dari tulisan tersebut. Pada dasarnya, artikel ilmiah memang ditujukan agar bisa memberikan dampak positif bagi khalayak luas.

Ketika membaca bagian ini Anda akan bisa mengetahui kontribusi dan manfaat apa saja yang diberikan oleh artikel ilmiah tersebut.

Lebih Banyak tentang Artikel Ilmiah:

Isi Pendahuluan Artikel Ilmiah Jurnal

Setelah mengetahui pengertian dan isi pendahuluan artikel ilmiah jurnal, informasi berikutnya yang bisa Anda ketahui adalah isi dari bagian tersebut.

Adapun isi pendahuluan dalam sebuah artikel jurnal adalah:

1. Latar Belakang Masalah

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Latar belakang masalah merupakan bagian pertama yang bisa Anda temukan dalam isi pendahuluan artikel ilmiah jurnal. Seperti namanya, bagian ini berfungsi untuk menjelaskan latar belakang penelitian dan penulisan dalam artikel ilmiah tersebut.

Tidak hanya itu, pada bagian latar belakang ini Anda juga akan mengetahui proses pengerjaan yang dilakukan oleh seorang penulis yang berkaitan dengan tema bahasannya.

2. Rumusan Masalah

Bagian berikutnya yang terdapat dalam isi pendahuluan artikel ilmiah adalah rumusan masalah. Pada bagian ini Anda akan mengetahui permasalahan apa saja yang dibahas dalam artikel ilmiah.

Permasalahan ini nantinya akan diuraikan dalam beberapa bentuk pertanyaan penelitian. Nantinya jawaban dari pertanyaan ini akan dijelaskan dengan lebih mendalam pada bagian pembahasan artikel ilmiah.

3. Batasan Masalah

Batasan Masalah merupakan bagian berikutnya yang bisa Anda temukan dalam isi pendahuluan artikel ilmiah. Bagian ini berfungsi agar penulis tetap fokus dengan pembahasan utama yang diulas dalam artikel yang dikerjakannya.

Batasan masalah ini juga berbeda-beda tergantung bidang keilmuan masing-masing. Misalnya dalam artikel ilmiah bidang ilmu sejarah, batasan masalah yang digunakan biasanya berkaitan dengan spasial dan temporal.

Batasan spasial ini menjelaskan tentang tempat yang dibahas dalam artikel ilmiah tersebut. Sementara itu, batasan temporal merupakan batasan periode waktu yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah.

4. Tujuan Penelitian

Bagian berikutnya yang bisa Anda temukan ketika membaca isi pendahuluan artikel ilmiah adalah tujuan penelitian. Bagian ini menjelaskan secara rinci tujuan apa saja yang ingin dicapai oleh seorang penulis lewat artikel ilmiah yang sudah dia tuliskan.

Biasanya tujuan penelitian ini berkaitan dengan rumusan masalah yang ada pada bagian sebelumnya. Jawaban yang diberikan dari pertanyaan penelitian yang ada di rumusan masalah juga bisa menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam artikel ilmiah tersebut.

5. Manfaat Penelitian

Bagian terakhir yang terdapat dalam isi pendahuluan artikel ilmiah adalah manfaat penelitian. Pada bagian ini, seorang penulis akan menjelaskan tentang manfaat apa saja yang bisa diberikan oleh artikel ilmiah yang sudah dia kerjakan bagi khalayak luas.

Contoh Pendahuluan Artikel Ilmiah

Berikut salah satu contoh pendahuluan artikel ilmiah beserta uraian bagian-bagiannya untuk mempermudah Anda saat menyusun artikel jurnal.

Contoh pendahuluan ini dikutip dari artikel Muhammad Novel yang terbit di jurnal Lembaran Sejarah dengan judul “Pemanfaatan Ekosistem Mangrove dan Perubahan Lingkungan Pesisir Pulau Bawean, 1886–1923.”

Latar Belakang Penelitian

“Pada tahun 1901 hutan nipah di Bawean dibuka dan digunakan sebagai lahan untuk mendirikan 84 bangunan di atasnya (Jasper, 1906: 244). Peristiwa yang dijelaskan oleh Jasper tersebut menggambarkan salah satu contoh pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai pemukiman. Hal ini menunjukkan implikasi bahwa terdapat interaksi antara penduduk dengan ekosistem mangrove pada awal abad ke-20.

Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui sejarah pemanfaatan ekosistem mangrove di Bawean secara lebih mendalam, sehingga dapat mengetahui hubungan antara penduduk dengan ekosistem mangrove di pulau Bawean yang mempengaruhi kondisi lingkungan.

Tujuan Penelitian

Artikel ini bertujuan untuk membahas sejarah pemanfaatan ekosistem mangrove oleh penduduk dan hubungannya dengan perubahan lingkungan pesisir di Pulau Bawean selama 1886 hingga 1923. Interaksi antara penduduk dengan ekosistem mangrove pulau Bawean pada masa lalu kurang mendapatkan perhatian dalam historiografi lingkungan.

Akibatnya keadaan lingkungan pesisir pulau Bawean sejak sekitar abad ke-19 hingga awal abad ke-20 belum diketahui. Tahun 1886 menjadi periode awal dalam penelitian ini karena menunjukkan data sebaran ekosistem mangrove dan kondisi pesisir Bawean yang paling awal berdasarkan peta tertua. Tahun 1923 menjadi akhir dalam penelitian ini karena menunjukkan adanya perubahan pada kondisi fisik pesisir akibat pemanfaatan ekosistem mangrove.

Pengertian ekosistem merujuk pada pendapat Aksornkoae, sebuah struktur yang terdiri atas organisme yang saling berhubungan satu sama lain dan menjalankan perannya masing-masing (Aksornkoae, 1993: 27). Oleh karena itu, tulisan ini menjelaskan hubungan manusia dengan lingkungan alam di Bawean secara diakronis.

Metode Penelitian

Penelitian ini menerapkan metode sejarah yang dimulai dari tahap heuristik dengan mengumpulkan sumber sejarah mengenai pemanfaatan ekosistem mangrove oleh penduduk Bawean pada masa kolonial Belanda, contohnya seperti laporan pejabat administrasi, peta geologi, dan peta administrasi pulau Bawean. Kritik eksternal dan internal terhadap sumber dilakukan untuk memastikan kredibilitas dan keaslian sumber.

Tahap selanjutnya yaitu interpretasi dilakukan untuk menafsirkan sumber-sumber yang telah dianalisis sebelumnya. Interpretasi dilakukan terhadap sumber sejarah yang menunjukkan aktivitas masyarakat dalam memanfaatkan ekosistem mangrove. Tahap interpretasi dalam kajian ini menerapkan ilmu dukung berupa penafsiran gambar (image interpretation), klasifikasi gambar dan analisis perubahan secara temporal.

Klasifikasi gambar melibatkan analisis beberapa data gambar multispektral, multitemporal, dan sumber informasi lain yang berbasis statistik. Sedangkan analisis perubahan secara temporal melibatkan dua gambar atau lebih dari waktu yang berbeda untuk menentukan cakupan dan perubahan luas wilayah dari waktu ke waktu (Lillesand et al., 2015: 478). Gambar yang diinterpretasi dalam kajian ini berupa peta dan foto dengan dibantu analisis dari sumber tertulis dan statistik.

Perubahan dalam kasus ini menekankan peran manusia melalui berbagai aktivitas seperti eksploitasi sumber daya alam, pendirian lahan pertanian dan pembangunan pemukiman (Nawiyanto, 2013: 22–24). Oleh karena itu perubahan lingkungan menjadi konsep dalam artikel ini untuk menjelaskan faktor dan proses yang menyebabkan perubahan lingkungan pesisir Bawean.

Kajian Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan lingkungan yang disebabkan oleh hubungan saling mempengaruhi antara manusia dengan alam yang dikaji secara historis. Menurut Nawiyanto (Nawiyanto, 2013: 15) sejarah lingkungan adalah kajian terhadap hubungan antara manusia dengan lingkungan pada masa lampau. Sedangkan menurut Boomgaard (Boomgaard et al., 1997: 2) aktivitas manusia mampu memberikan pengaruh bagi lingkungan.

Perubahan dan mekanisme timbal balik yang mereka ciptakan adalah objek dari penelitian sejarah lingkungan. Secara sederhana Isenberg (Isenberg, 2014: 6) menjelaskan bahwa sejarah lingkungan berusaha memahami lingkungan dalam konteks sejarah, dan pada saat yang sama memahami sejarah manusia melalui konteks lingkungan. Pendapat lain yang lebih spesifik terhadap perubahan didapatkan dari Hughes yang mengatakan bahwa sejarah lingkungan mengkaji hubungan manusia dengan komunitas alam serta menjelaskan proses perubahan yang mempengaruhi hubungan tersebut.

Perubahan tersebut dapat berasal dari alam yang mempengaruhi jalannya urusan manusia ataupun aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan alam (Hughes, 2001: 4).

Rumusan Masalah

Hingga tulisan ini dibuat, belum ditemukan tulisan yang menjelaskan tentang sejarah lingkungan dan perubahan lingkungan pesisir di Bawean pada abad 19-20. Tulisan Alifah., dkk, dengan judul Kuasa Kala: Bawean dalam lintas narasi, menggunakan pendekatan arkeologi maritim yang fokus pada penjelasan artefak (Alifah et al., 2020).

Akan tetapi, tulisan tersebut memberikan sedikit informasi umum mengenai kondisi sosial dan geografi pulau Bawean. Karya tulis Peter Boomgaard dalam Paper Landscapes dan Nawiyanto dalam Pengantar Sejarah Lingkungan bermanfaat dalam penelitian ini sebagai payung penelitian untuk menjelaskan konsep sejarah lingkungan dan perubahan lingkungan.

Belum ada penelitian tentang ekosistem mangrove dan nipah pada abad 19 – 20 di Bawean, namun penelitian terkini oleh Dionysius Novian (Novian. H, 2012) yang memetakan tanaman nipah di Bawean dan Nubdatul Fikroh (Fikroh et al., 2021) tentang studi etnobotani mangrove di beberapa wilayah Bawean memberikan sedikit gambaran mengenai sebaran ekosistem mangrove.

Oleh karena itu penelitian ini juga berperan dalam mengisi kekosongan informasi dan ilmu pengetahuan mengenai sejarah lingkungan di pulau Bawean abad 19–20 yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka muncul pertanyaan tentang mengapa penduduk Bawean memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung dalam ekosistem mangrove, dan bagaimana bentuk serta proses interaksinya? Kemudian bagaimana pengaruh pemanfaatan ekosistem mangrove oleh penduduk Bawean terhadap proses perubahan lingkungan pesisir?”

Itulah pembahasan tentang isi pendahuluan artikel ilmiah lengkap beserta contohnya.

Bagi Anda yang sedang menulis karya ilmiah dan kesulitan untuk menurunkan skor plagiarisme, jangan khawatir!

Turunkan angka similarity naskah Anda dengan Layanan Parafrase Penurunan Similarity dari Parafrase Indonesia!

Dengan layanan ini, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk parafrase karya ilmiah. Sebab, tim profesional dari Kami akan menangani naskah Anda mulai dari proofreading hingga penurunan similarity.

Yuk, tunggu apa lagi? Parafrasekan karya ilmiah Anda dengan Layanan Parafrase Penurunan Similarity sekarang juga!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *