Kecurangan Turnitin dalam Karya Ilmiah, Dosen Wajib Tahu

kecurangan turnitin

Kecurangan Turnitin merupakan hal yang sering dijumpai dalam pengerjaan naskah ilmiah. Terlebih pada pengerjaan karya tulis yang tidak diterbitkan, seperti tugas kuliah dan sejenisnya.

Para mahasiswa melakukan kecurangan ini untuk mengakali ketentuan tugas yang diberikan oleh seorang dosen, seperti minimal kata dan maksimal skor plagiarisme.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda selaku dosen untuk mengantisipasi dan lebih teliti lagi saat mengoreksi tugas dari mahasiswa.

Lalu, apa saja bentuk kecurangan Turnitin pada karya ilmiah? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Jenis Kecurangan Turnitin dalam Karya Ilmiah

Terdapat beberapa jenis kecurangan yang sering dijumpai dalam karya ilmiah, yakni:

1. Menyisipkan Typo

Kecurangan pertama yang paling sering dijumpai dalam karya ilmiah adalah menyisipkan typo. Para dosen yang kurang teliti saat membaca tugas dari mahasiswa tentu tidak menyadari adanya kesalahan dalam penulisan kata.

Namun Anda bisa mendeteksi kesalahan ini dengan cukup mudah dengan mengaktifkan autocorrect pada Ms. Word.

2. Menambahkan Karakter Tersembunyi

Hal terlarang berikutnya yang kerap dijumpai dalam penulisan karya ilmiah adalah menambahkan karakter tersembunyi. Salah satu alasan penggunaan karakter tersembunyi adalah untuk mengurangi skor plagiarisme atau similarity.

Kecurangan ini biasanya dilakukan dengan cara menyisipkan huruf yang sangat kecil di dalam sebuah kata. Misalnya, ketika menuliskan kata ‘banyak’, penulis akan memberikan karakter tersembunyi berupa huruf “i” sehingga tertulis ‘bainyaik’.

Kemudian huruf “i” yang ada dalam kata tersebut ditulis dengan ukuran yang sangat kecil dan berwarna putih. Oleh sebab itu, ketika dibaca secara sepintas, penambahan karakter tersembunyi tidak mudah untuk terdeteksi.

3. Hidden Text

Selain menambahkan karakter tersembunyi, bentuk kecurangan dalam karya ilmiah adalah penggunaan hidden text. Secara harfiah, hidden text merupakan kata yang disembunyikan dalam sebuah naskah atau dokumen.

Tak jauh berbeda dengan poin sebelumnya, hidden text juga dilakukan dengan cara mengubah warna huruf maupun kata menjadi warna putih atau sesuai background.

Namun, tujuan penggunaan hidden text ini umumnya dipakai untuk memenuhi jumlah kata yang ditentukan. Sebab, adanya hidden text tetap masuk dalam word count Ms. Word meskipun tidak tampak secara kasat mata.

4. Membuat Kesalahan Ejaan

Hampir mirip dengan poin pertama, kecurangan Turnitin berikutnya yang sering dijumpai adalah sengaja membuat kesalahan ejaan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada hasil pemeriksaan dokumen pada aplikasi Turnitin.

Kesalahan ejaan yang sengaja dibuat bisa saja memberikan perbedaan antara karya ilmiah yang ditulis dengan sumber aslinya. Sehingga skor similarity menjadi rendah.

5. Mengganti Tabel dengan Gambar

Kecurangan berikutnya yang sering dilakukan dalam karya ilmiah adalah mengganti tabel dengan gambar. Hal ini nantinya juga akan berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan naskah pada Turnitin.

Tabel yang seharusnya berisi teks diganti dengan gambar tangkapan layar atau screen shot sehingga tidak terdeteksi plagiarisme oleh Turnitin.

6. Menambahkan Dobel Spasi

Hal terakhir untuk mengakali skor plagiarisme yakni menambahkan dobel spasi. Kecurangan ini bertujuan untuk membuat karya ilmiah menjadi tampak panjang guna mencapai jumlah halaman yang telah disyaratkan.

Menemukan Kecurangan Turnitin Secara Otomatis

Sebenarnya segala bentuk kecurangan ini bisa dengan mudah ditemukan ketika karya ilmiah tersebut diperiksa di Turnitin.

Anda dapat memanfaatkan fitur ‘Flag for Review’ yang telah tersedia. Penggunaannya pun cukup mudah, yakni:

  1. Buka aplikasi Turnitin.
  2. Masukkan karya tulis ilmiah yang akan diperiksa.
  3. Mulai proses pemeriksaan dan tunggu hingga selesai.
  4. Setelah hasil pemeriksaan muncul, pilih ikon bendera atau ‘Flag for Review’ yang ada di sisi kanan laman.
  5. Jika terdapat kecurangan dalam penulisan, seperti penggunaan hidden text, maka akan muncul kode angka pada ikon bendera tersebut.
  6. Klik bagian tersebut untuk mengetahui posisi kecurangan yang ada di dalam dokumen karya tulis ilmiah.

Menemukan Kecurangan Turnitin Tanpa Aplikasi

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Jika Anda tidak memiliki akses untuk menggunakan Turnitin, Anda juga bisa menemukan kecurangan dalam karya ilmiah tanpa aplikasi, yakni dengan memanfaatkan fitur pada Microsoft Word.

Berikut ini tahapan cek kecurangan dalam karya ilmiah menggunakan aplikasi Microsoft Word:

1. Buka File Karya Ilmiah dengan Microsoft Word

Langkah pertama yang harus Anda lakukan tentunya membuka dokumen karya ilmiah di Microsoft Word. Pastikan file tersebut berbentuk doc. atau docx. agar bisa langsung terbuka di Ms. Word.

Jika format dokumen belum berbentuk doc. atau docx., Anda bisa melakukan konversi di beberapa situs yang dapat diakses secara gratis di internet.

2. Ganti Semua Warna Teks Menjadi Hitam

Kemudian ganti semua warna teks yang ada di dokumen menjadi hitam. Anda bisa memblok secara keseluruhan atau tekan ‘CTRL+A’ lalu ubah warna teks menjadi hitam.

Cara ini akan menunjukkan keberadaan hidden text dalam sebuah karya ilmiah.

Baca Juga:

3. Ubah Ukuran Huruf dalam Karya Ilmiah

Setelah mengubah warna tulisan, Anda bisa menyamakan ukuran huruf yang ada di dokumen tersebut. Nantinya Anda bisa dengan mudah mendeteksi tulisan yang menyisipkan karakter tersembunyi atau hidden text.

4. Aktifkan Koreksi Otomatis pada Microsoft Word

Langkah terakhir yakni aktifkan koreksi otomatis pada Microsoft Word. Adapun cara mengaktifkan fitur ini adalah:

  1. Klik bagian menu ‘Review.’
  2. Aktifkan bagian ‘Check Spelling’ dan ‘Check Grammar.’
  3. Nantinya akan muncul kata-kata yang tidak sesuai ejaan dan tata bahasa secara otomatis. Kesalahan ejaan akan ditunjukkan dengan garis keriting merah yang ada di bawah setiap kata. Sementara itu, garis keriting hijau atau biru menunjukkan adanya kesalahan tata bahasa.

Itulah informasi lengkap tentang kecurangan Turnitin dalam penulisan karya tulis ilmiah, mulai dari jenis-hingga hingga cara menemukannya.

Segala bentuk kecurangan baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen tentu berpengaruh terhadap reputasi di dunia akademik. Oleh karena itu, jika Anda tak punya banyak waktu untuk menurunkan skor plagiarisme karya ilmiah, Anda tak perlu khawatir!

Cukup dengan Layanan Parafrase Similarity, Anda hanya perlu mengirimkan karya ilmiah lalu tim profesional kami akan memparafrase beserta proofreading (penyempurnaan ejaan, kesesuaian KBBI, dan typo checker).

Dengan demikian, skor similarity karya ilmiah Anda akan menurun tanpa harus menggunakan kecurangan! Tunggu apa lagi? Yuk, turunkan skor plagiarisme Anda bersama Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *