9 Kesalahan yang Membuat Gagal Lolos Serdos

penyebab gagal serdos

Ingin lolos Serdos tapi belum juga berhasil meskipun sudah berulang kali mencoba? Tak sedikit dosen yang gagal lolos Serdos karena hal-hal yang sebetulnya bisa dihindari. 

Artikel ini akan membahas 9 kesalahan umum yang sering membuat dosen gagal lolos Serdos, agar Anda bisa lebih siap dan tidak mengulang kegagalan serupa.

1. Deskripsi Diri Tidak Reflektif atau Asal Copy-Paste

Kesalahan pertama yang cukup fatal adalah mengisi dokumen Pernyataan Diri Dosen (PDD-UKTPT) secara asal atau bahkan sekadar menyalin dari sumber lain. Padahal, deskripsi diri adalah komponen utama yang menjadi penilaian asesor.

Tulisan yang tidak mencerminkan refleksi pribadi akan tampak datar dan tidak menyampaikan nilai profesional Anda. Asesor sangat peka terhadap naskah yang tidak orisinal dan kurang memiliki kedalaman makna. Ingat, Anda sedang dinilai sebagai pendidik profesional. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan siapa Anda sebenarnya, bukan hanya daftar pencapaian.

2. Data di SISTER Tidak Lengkap atau Tidak Terbaru

Sistem SISTER menjadi sumber utama dalam penilaian eligibility dan portofolio Serdos. Maka, bila data Anda tidak lengkap atau belum diperbarui, potensi gagal semakin besar. Banyak peserta tidak menyadari pentingnya menyinkronkan semua data administratif dan akademik mereka secara rutin.

Data seperti BKD, sertifikat PEKERTI, publikasi ilmiah, dan SK jabatan harus tervalidasi dan terkini. Sistem akan secara otomatis menarik data dari SISTER saat tahap penarikan peserta eligible. Jika ada kekurangan, nama Anda bisa saja tidak ditarik, meskipun Anda sebenarnya memenuhi syarat.

3. Penilaian Persepsional yang Rendah

Serdos 2025 memberi bobot cukup besar pada penilaian persepsi dari atasan, sejawat, mahasiswa, dan diri sendiri. Nilai minimal rerata kompetensi adalah 4,0 dan rerata total 4,5. Jika Anda tidak mencapainya, maka akan langsung dinyatakan tidak lulus, meskipun nilai portofolio Anda tinggi.

Penilaian ini bersifat subjektif namun sangat penting. Hubungan profesional yang baik, sikap positif, dan kinerja harian yang konsisten akan membentuk citra positif di mata penilai. Banyak peserta lupa bahwa perilaku sehari-hari adalah investasi untuk penilaian persepsi ini.

Jangan menunggu masa penilaian baru memperbaiki diri. Bangun citra dan relasi positif sejak awal, karena nilai-nilai persepsi berasal dari interaksi nyata Anda selama ini di lingkungan kampus.

4. Portofolio Kegiatan Tridarma Lemah

Serdos menuntut bukti kontribusi nyata dalam tiga unsur Tridarma, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Jika portofolio Anda tidak mencerminkan keberhasilan di salah satu atau lebih unsur tersebut, nilai PDD-UKTPT Anda akan rendah.

Banyak peserta hanya mengisi portofolio seadanya tanpa menunjukkan narasi dampak dan keberlanjutan. Narasi yang kuat tidak hanya mencantumkan apa yang dilakukan, tetapi juga mengapa itu penting dan apa hasilnya. Asesor mencari kejelasan kontribusi, bukan sekadar daftar kegiatan.

5. Minimnya Publikasi Ilmiah yang Terindeks

Publikasi ilmiah menjadi syarat utama dan bagian penting dalam portofolio. Sayangnya, banyak dosen masih minim publikasi terindeks, apalagi jurnal SINTA atau Scopus. Padahal, publikasi adalah cermin kontribusi akademik yang diakui secara nasional dan internasional.

Dari semua bentuk publikasi, buku referensi dan buku monograf memiliki nilai angka kredit yang paling tinggi. Sayangnya, menyusun buku ilmiah bukan hal mudah. Banyak dosen terbentur jadwal akademik yang padat, kesulitan menulis ulang karya ilmiah, atau terkendala biaya penerbitan.

Namun, semua kendala itu bisa diatasi dengan solusi konversi KTI menjadi buku. Anda bisa mengubah tesis, disertasi, atau hasil penelitian lain menjadi buku ilmiah ber-ISBN melalui layanan dari Parafrase Indonesia (by Penerbit Deepublish). Tim profesional bersertifikasi BNSP akan membantu Anda menyusun ulang konten sesuai kaidah akademik, parafrase advanced (manual tanpa AI), serta menyesuaikan format hingga terbit menjadi buku yang siap disubmit ke SISTER. Cepat, hemat, dan tentu saja legal.

6. Terlambat Mengunggah Dokumen atau Tidak Sesuai Format

Tahapan Serdos sangat ketat secara waktu. Keterlambatan sedikit saja bisa membuat Anda didiskualifikasi. Bahkan jika semua dokumen sudah lengkap, tetapi Anda terlambat mengunggah ke SISTER atau mengunggah dalam format yang salah, maka risiko gagal tetap tinggi.

Setiap dokumen punya format dan waktu unggah masing-masing, seperti video pembelajaran, dokumen RPS, atau narasi PDD. Misalnya, video mengajar harus berdurasi maksimal 30 menit dan dapat diakses publik di YouTube. Kesalahan format akan mempengaruhi penilaian asesor.

7. Tidak Memenuhi Beban Kerja Dosen

BKD yang tidak memenuhi akan membuat Anda otomatis tidak eligible. Laporan BKD selama dua tahun terakhir harus disahkan dengan status “Memenuhi” di sistem SISTER. Anda tidak bisa mengunggah laporan manual untuk memperbaiki data.

Beberapa penyebab status BKD tidak memenuhi antara lain karena kurang SKS mengajar, tidak ada aktivitas penelitian, atau minim kegiatan pengabdian. Agar memenuhi syarat BKD, pastikan hal-hal berikut:

  • Mengajar minimal 12 SKS per semester,
  • Memiliki luaran penelitian atau publikasi ilmiah,
  • Melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang terdokumentasi,
  • Telah mengikuti pelatihan PEKERTI/AA.

8. Kurang Komunikasi dengan Operator atau Tim Serdos Kampus

Proses Serdos melibatkan operator, panitia Serdos PTU, dan tim kampus lainnya. Jika Anda kurang komunikasi atau pasif menunggu informasi, bisa saja Anda kehilangan jadwal penting atau dokumen Anda tidak terverifikasi.

Operator kampus adalah rekan strategis Anda. Mereka membantu mengoordinasikan penilaian persepsi, validasi data, dan pengusulan ke sistem. Sayangnya, banyak peserta bersikap pasif dan hanya bertanya saat sudah terlambat.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Mulailah berkomunikasi intensif sejak awal. Tanyakan jadwal, prosedur, dan periksa ulang kelengkapan dokumen bersama mereka. Jangan anggap bahwa semua proses berjalan otomatis tanpa perlu interaksi.

9. Salah Memahami Tujuan Serdos

Tujuan Serdos adalah untuk memastikan bahwa setiap dosen mampu menjalankan Tridarma secara profesional dan berintegritas. Oleh karena itu, semua aspek penilaian menuntut Anda menyusun narasi berdasarkan refleksi, bukan sekadar laporan kegiatan.

Pemahaman yang salah ini membuat banyak peserta hanya fokus pada dokumen dan lupa membangun identitas akademiknya.

Lolos Serdos bukan hal yang mustahil jika Anda mempersiapkan diri dengan matang dan menghindari kesalahan-kesalahan di atas. Ingat, keberhasilan Anda sangat bergantung pada narasi reflektif, kelengkapan data, serta kekuatan portofolio dan publikasi ilmiah.

Dapatkan informasi terbaru dan ter-update seputar kedosenan dengan membaca artikel-artikel terbaru kategori Karier Dosen dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Cari Artikel Lainnya

Jangan Lewatkan!

Ebook Terbaru🔥