Pernahkah Anda mendengar kisah seorang dosen yang telah menulis buku akademik setebal ratusan halaman, namun karyanya tidak bisa diajukan sebagai penunjang angka kredit karena dinilai kurang memenuhi kriteria? Padahal, proses penulisannya memakan waktu berbulan-bulan, disertai riset yang tidak sederhana.
Agar hal serupa tidak terjadi, penting bagi para akademisi untuk memahami kriteria apa saja yang wajib dipenuhi agar karya tersebut bisa dinilai dalam proses penilaian angka kredit. Yuk, simak penjelasan berikut!
Daftar Isi
TogglePengertian Buku Akademik dan Signifikansinya
Buku akademik adalah karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan ilmiah dan ditujukan untuk komunitas akademik seperti dosen, mahasiswa, atau peneliti. Buku jenis ini membahas suatu topik secara mendalam, logis, dan sistematis, serta mengikuti kaidah ilmiah yang berlaku.
Mengapa buku akademik penting? Karena selain sebagai media penyebaran ilmu pengetahuan, buku ini juga dapat digunakan sebagai komponen penilaian angka kredit bagi dosen dan peneliti dalam proses kenaikan jabatan fungsional.
Namun, tidak semua buku otomatis memenuhi kriteria tersebut. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sebuah buku akademik dapat dinilai secara formal oleh tim asesor.
Kriteria Buku Akademik yang Layak untuk Penilaian Angka Kredit
Berikut ini adalah penjabaran mengenai kriteria buku akademik yang bisa diajukan sebagai bagian dari penilaian angka kredit bagi dosen:
1. Memiliki ISBN (International Standard Book Number)
ISBN merupakan identitas resmi dari sebuah buku yang menandakan bahwa buku tersebut terdaftar secara sah. Tanpa ISBN, buku dianggap tidak resmi dan tidak dapat dinilai sebagai karya ilmiah dalam konteks angka kredit.
Oleh karena itu, penerbit yang dipilih harus memiliki wewenang untuk mengurus dan menerbitkan ISBN.
2. Diterbitkan oleh Penerbit Resmi
Buku akademik harus diterbitkan oleh penerbit yang telah terdaftar secara hukum dan diakui oleh negara. Penerbit ini bertanggung jawab atas kualitas editorial dan legalitas publikasi.
Hindari menerbitkan karya melalui jalur informal atau penerbit yang tidak kredibel.
3. Relevan dengan Bidang Keilmuan Penulis
Topik dalam buku akademik harus sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikan penulis. Jika seorang dosen teknik menulis buku yang membahas topik psikologi atau parenting tanpa dasar akademik yang sesuai, maka besar kemungkinan buku tersebut tidak akan diterima dalam penilaian angka kredit.
4. Berdasarkan Kajian Ilmiah, Bukan Sekadar Opini
Isi buku akademik harus mencerminkan hasil kajian ilmiah yang valid, mencakup teori, data, metodologi, dan analisis yang dapat dipertanggungjawabkan. Buku yang hanya berisi opini atau narasi populer, tanpa landasan ilmiah yang kuat, tidak memenuhi standar sebagai buku akademik.
5. Tersusun Secara Sistematis dan Mengikuti Kaidah Akademik
Struktur buku harus logis dan sistematis, dimulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, pembahasan, hingga simpulan. Penulisan harus mengikuti pedoman akademik yang berlaku, termasuk gaya bahasa formal dan konsistensi dalam format penulisan.
6. Memuat Sitasi dan Daftar Pustaka
Sebuah buku akademik wajib mencantumkan sumber-sumber ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Keberadaan sitasi dan daftar pustaka menunjukkan bahwa karya tersebut berbasis riset dan menghormati etika akademik dalam pengutipan.
7. Telah Dipublikasikan dan Dapat Diakses Publik
Buku yang diajukan sebagai syarat angka kredit harus telah dipublikasikan secara resmi, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Selain itu, keberadaan buku tersebut harus dapat dibuktikan secara fisik atau digital, bukan hanya naskah yang belum dipublikasikan.
8. Bukan Hasil Plagiasi
Karya ilmiah yang baik adalah karya yang orisinal. Plagiarisme tidak hanya menggugurkan penilaian angka kredit, tetapi juga dapat merusak reputasi akademik penulis.
Gunakan perangkat lunak pengecekan plagiasi sebelum mengajukan buku, dan pastikan setiap kutipan serta referensi ditulis secara benar dan transparan.
Pastikan Buku Akademik Anda Layak dan Berkualitas
Ingat, buku akademik bukan hanya dilihat dari tebal atau jumlah halamannya, tetapi dari keabsahan ilmiah, relevansi keilmuan, serta legalitas penerbitannya.
Jika Anda sedang menyusun buku akademik, pastikan semua syarat di atas telah terpenuhi agar karya Anda bisa dihargai secara maksimal dalam penilaian angka kredit.
Itulah pembahasan mengenai kriteria buku akademik yang dapat diajukan sebagai angka kredit.
Dapatkan lebih banyak informasi dan tips seputar karya ilmiah dan kedosenan dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!