Kuesioner penelitian merupakan salah satu instrumen yang bisa Anda manfaatkan untuk mendapatkan data dalam proses ilmiah.
Apakah Anda sudah mengetahui informasi terkait kuesioner dalam riset ilmiah tersebut?
Bagi Anda yang masih belum memahami informasi terkait kuesioner dalam riset ilmiah, tidak perlu khawatir.
Kali ini Parafrase Indonesia akan mengulas beberapa informasi terkait kuesioner penelitian, mulai dari definisi hingga formatnya.
Jadi pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar tidak ada satupun informasi yang terlewat, ya!
Mengenal Kuesioner Penelitian
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuesioner merupakan alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos.
Selain itu, kuesioner juga bisa dimaknai sebagai daftar pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang dengan tujuan tertentu.
Definisi ini tidak jauh berbeda dengan kuesioner penelitian. Dalam sebuah riset ilmiah, kuesioner bisa dipahami sebagai salah satu teknik menghimpun data dari beberapa orang terkait tema bahasan tertentu.
Biasanya peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing responden yang diberikan kuesioner. Jawaban dari masing-masing responden inilah yang nantinya bisa digunakan sebagai data dan sumber rujukan bagi seorang peneliti dalam riset ilmiah yang sedang mereka kerjakan.
Pada dasarnya, kuesioner bisa menjadi salah satu alternatif yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi dalam waktu singkat. Sebab dengan adanya kuesioner, seorang peneliti bisa mendapatkan data yang relevan serta akurat dari subjek yang diteliti.
Data yang didapatkan ini bisa berupa pendapat, sikap, pengalaman, hingga aspek lainnya dari setiap responden.
Selain itu, kuesioner juga menjadi salah satu alternatif pengumpulan data yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan metode lainnya.
Bagi Anda yang ingin menyusun kuesioner penelitian, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam proses pembuatannya, seperti:
1. Menentukan Informasi
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menentukan informasi apa saja yang ingin didapatkan dari kuesioner yang disebar. Penentuan informasi ini akan berguna bagi Anda ketika menyusun pertanyaan kuesioner penelitian nantinya.
2. Menyusun Pertanyaan
Setelah menentukan informasi yang ingin dicari, langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menyusun pertanyaan.
Pastikan menyusun pertanyaan dengan kalimat yang jelas agar para responden bisa menangkap maksud dan tidak kebingungan ketika menerima kuesioner tersebut.
3. Membuat Penjelasan
Anda juga bisa menambahkan penjelasan lebih lanjut terkait pertanyaan yang dicantumkan dalam kuesioner riset ilmiah.
Penjelasan lanjutan ini bisa berguna ketika Anda ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari para responden.
4. Merancang Kuesioner
Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah merancang kuesioner yang akan disebar kepada para responden.
Pastikan rancangan kuesioner ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar Anda bisa mendapatkan informasi yang maksimal nantinya.
5. Melakukan Uji Coba
Sebelum menyebarkan kuesioner penelitian, Anda bisa melakukan uji coba terlebih dahulu kepada kolega atau teman-teman terdekat.
Anda bisa meminta evaluasi dari para kolega ini untuk mengetahui apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner sudah baik dan tepat.
Jika evaluasi dari uji coba ini dirasa sudah baik, maka Anda bisa menyebarkan kuesioner penelitian kepada para responden yang dituju.
Jenis-Jenis Kuesioner Penelitian
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis kuesioner yang bisa digunakan oleh peneliti dalam proses riset ilmiah. Anda bisa menyesuaikan jenis kuesioner yang dipilih dengan tema bahasan riset ilmiah masing-masing.
Secara umum, terdapat tiga jenis kuesioner penelitian yang biasa digunakan peneliti dalam mengumpulkan informasi dan data, yaitu:
1. Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka merupakan jenis kuesioner yang menggunakan pertanyaan uraian di dalamnya. Ketika menerima kuesioner jenis ini, para responden bisa memberikan jawaban mereka pada kolom yang tersedia.
Biasanya kuesioner ini digunakan ketika peneliti ingin mendapatkan informasi secara mendalam dari responden yang dituju.
2. Kuesioner Tertutup
Jenis kedua dari kuesioner penelitian adalah kuesioner tertutup. Kuesioner ini memberikan pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda kepada para respondennya.
Kuesioner jenis ini biasanya cukup mudah dan tidak memerlukan banyak waktu dalam proses pengerjaannya.
3. Kuesioner Campuran
Kuesioner campuran merupakan jenis kuesioner terakhir yang bisa Anda gunakan dalam riset ilmiah. Seperti namanya, kuesioner jenis ini mencampurkan tiper terbuka dan tertutup dalam proses pengumpulan datanya.
Contoh Kuesioner Penelitian Kuantitatif
Adapun beberapa contoh kuesioner untuk penelitian kuantitatif yang bisa Anda jadikan pedoman adalah:
a. Berapa kali dalam seminggu Anda menggunakan aplikasi ini?
() Kurang dari 1 kali
() 1-3 kali
() 4-6 kali
() Lebih dari 6 kali
b. Tingkat pendidikan terakhir Anda adalah?
() SD
() SMP
() SMA
() Diploma
() Sarjana
() Pascasarjana
c. Usia Anda saat ini adalah?
() 18-24 tahun
() 25-34 tahun
() 35-44 tahun
() 45-54 tahun
() 55 tahun ke atas
d. Seberapa sering Anda berolahraga dalam seminggu?
() Setiap hari
() 3-4 kali seminggu
() 1-2 kali seminggu
() Jarang
() Tidak pernah
e. Seberapa sering Anda membaca buku dalam sebulan?
() Lebih dari 5 buku
() 3-5 buku
() 1-2 buku
() Kurang dari 1 buku
() Tidak pernah
f. Berapa jam rata-rata Anda menggunakan internet dalam sehari?
Kurang dari 1 jam
() 1-2 jam
() 3-4 jam
() Lebih dari 4 jam
g. Platform media sosial apa yang paling sering Anda gunakan? (Jawaban boleh lebih dari satu)
() X
() YouTube
() Lainnya (sebutkan)
h. Seberapa sering Anda melihat iklan online dalam sehari?
() Sangat sering
() Sering
() Kadang-kadang
() Jarang
() Tidak pernah
i. Jenis iklan online apa yang paling sering Anda lihat? (Jawaban boleh lebih dari satu)
() Banner
() Video
() Pop-up
() Iklan influencer
() Lainnya (sebutkan)
j. Seberapa besar pengaruh iklan online terhadap keputusan Anda untuk membeli produk/jasa?
() Sangat besar
() Cukup besar
() Sedang
() Kecil
() Tidak ada pengaruh
Contoh Kuesioner Penelitian Kualitatif
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang ada dalam kuesioner riset ilmiah yang bersifat kualitatif, yaitu.
a. Bagaimana kesan Anda secara keseluruhan tentang kunjungan Anda ke restoran kami hari ini?
b. Apa yang paling Anda sukai dari makanan yang Anda pesan?
c. Apakah ada menu yang menurut Anda kurang memuaskan? Jika ya, mengapa?
d. Bagaimana penilaian Anda terhadap pelayanan yang diberikan oleh staf kami?
e. Apakah ada hal lain yang ingin Anda sampaikan terkait dengan pengalaman makan Anda di restoran kami?
f. Platform media sosial apa saja yang sering Anda gunakan?
g. Bagaimana media sosial mempengaruhi keputusan pembelian Anda?
h. Influencer atau selebgram mana yang paling Anda percayai dalam memberikan rekomendasi produk?
i. Apa yang membuat Anda tertarik untuk mengikuti suatu akun media sosial?
j. Bagaimana Anda membedakan antara informasi yang kredibel dan hoaks di media sosial?
Format Kuesioner Penelitian
Informasi terakhir yang bisa Anda temukan dalam artikel ini adalah format kuesioner dalam sebuah riset ilmiah.
Pada dasarnya tidak ada aturan baku terkait format kuesioner yang bisa digunakan oleh seorang peneliti. Anda bisa menyesuaikan format kuesioner tersebut sesuai dengan riset ilmiah yang dikerjakan masing-masing.
Adapun contoh format kuesioner yang bisa Anda jadikan pedoman dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah bisa diakses di link ini.
Itulah informasi lengkap terkait kuesioner penelitian.
Dapatkan informasi lebih lengkap tentang penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel di parafraseindonesia.com!
