5 Jenis Plagiarisme yang Wajib Anda Ketahui

Jenis Plagiarisme

Plagiarisme merupakan istilah yang sangat familier di dunia akademik. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa jenis plagiarisme dalam penyusunan karya ilmiah?

Lantas, apa saja jenis plagiarisme tersebut? Simak uraian selengkapnya berikut ini!

1. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Pola

Terdapat empat kategori plagiarisme jika dilihat berdasarkan polanya, yakni:

a.  Plagiarisme Total

Seperti namanya, plagiarisme total merupakan kegiatan di mana seseorang menjiplak karya orang lain secara keseluruhan. Ketika melakukan aktivitas ini, hal yang diganti dari karya orang lain hanya pada bagian penulis dan instansi terkaitnya saja.

Selain itu, seseorang yang melakukan plagiarisme total juga mengubah beberapa kata kunci saja sehingga terdapat sedikit perbedaan dengan karya asli yang dijiplak.

b. Plagiarisme Parsial

Jika plagiarisme total menjiplak sebuah karya secara keseluruhan, maka jenis plagiarisme parsial mengambil sebagian untuk dijadikan karyanya sendiri.

Biasanya orang yang melakukan plagiarisme jenis ini mengambil informasi dari sebuah karya tulis mulai dari analisis, pembahasan, dan simpulan tanpa mencantumkan sumber asalnya.

c. Plagiarisme Antarbahasa

Tulisan yang menerjemahkan sebuah karya bahasa asing ke bahasa Indonesia tanpa diubah sedikitpun, kemudian diterbitkan atas nama sendiri juga termasuk dalam tindakan plagiarisme.

Tindakan ini dikenal dengan sebutan plagiarisme antarbahasa.

Meskipun karya tulis yang dijiplak menggunakan bahasa yang berbeda dengan tulisan yang dibuat, hal ini tetap termasuk dalam tindakan plagiarisme.

d. Plagiarisme Diri Sendiri (Self Plagiarism)

Plagiarisme ternyata tidak melulu soal menjiplak karya orang lain saja. Anda juga bisa dianggap melakukan plagiarisme jika menjiplak karya sendiri yang sudah pernah terbit sebelumnya tanpa mencantumkan sumber asalnya.

Kegiatan menjiplak karya pribadi ini dikenal dengan sebutan plagiarisme diri sendiri atau self plagiarism.

Baca Juga: Self Plagiarism: Pengertian, Contoh, dan Tips Menghindarinya

2. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Proporsi

Terdapat tiga jenis plagiarisme jika dilihat dari proporsinya, yaitu:

a. Plagiarisme Ringan

Sebuah tulisan bisa terindikasi sebagai plagiarisme ringan jika mendapatkan hasil plagiasi kurang dari 30%.

b. Plagiarisme Sedang

Tulisan yang termasuk dalam kategori plagiarisme sedang adalah yang mendapatkan hasil plagiasi di angka 30-70%.

c. Plagiarisme Berat atau Total

Jika karya tulis yang Anda buat mendapatkan hasil plagiasi di angka 70% atau lebih, maka tulisan tersebut termasuk dalam kategori plagiarisme berat atau total.

3. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Kesengajaan

Sebuah tulisan dapat dikategorikan plagiarisme jika dilihat dari niat kesengajaannya, seperti:

a. Plagiarisme Sengaja

Tulisan yang termasuk dalam kategori ini memang dilakukan dengan sengaja untuk menjiplak karya orang lain dan diterbitkan atas nama diri sendiri.

b. Plagiarisme Tidak Sengaja

Terkadang seseorang juga bisa melakukan plagiarisme dalam tulisan yang sedang dibuat, meskipun tidak diniatkan atau disengaja.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Biasanya hal ini terjadi pada penulis yang belum memahami tata cara maupun etika dalam mengambil sumber dari karya orang lain.

Oleh sebab itu, Anda juga harus memahami tata cara mengambil informasi dari karya orang lain dan selalu mencantumkan sumber asal agar tidak termasuk dalam plagiarisme tidak sengaja.

4. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek

Terdapat empat macam jenis plagiarisme jika dibagi berdasarkan aspeknya, seperti:

a. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)

Sebuah tulisan bisa dibilang sebagai plagiarisme tidak hanya ketika menjiplak karya secara utuh saja, tetapi termasuk juga ketika Anda mengambil ide orang lain tanpa seizinnya.

Contoh sederhana dari kasus ini bisa Anda temukan ketika akan mengajukan tema maupun judul, yakni pada saat mengerjakan tugas akhir saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Umumnya, ketika Anda mengajukan ide atau tema yang serupa dengan tugas akhir yang sudah ada sebelumnya, maka dosen pembimbing akan menolak dan tidak menyetujui topik tersebut.

Selain tidak menghadirkan kebaruan dalam gagasan, karya tulis yang memiliki tema yang sama akan lebih besar potensi untuk melakukan plagiarisme.

b. Plagiarisme Kata per Kata (Word of Word Plagiarism)

Plagiarisme kata per kata atau word of word plagiarism terjadi ketika seseorang mengambil tulisan dari karya orang lain tanpa mencantumkan sumber asalnya.

Hal ini secara tidak langsung membuat Anda mencatut ide maupun karya orang lain tanpa disadari.

c. Plagiarisme Sumber (Plagiarism of Source)

Masih berhubungan dengan poin-poin sebelumnya, plagiarisme sumber terjadi ketika seseorang tidak mencantumkan secara lengkap sumber asal yang digunakan sebagai referensi dari tulisan yang dibuat.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencantumkan sumber rujukan dengan lengkap, mulai dari nama penulis, judul karya, hingga tahun terbitnya.

d. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)

Plagiarisme kepengarangan atau plagiarism of authorship terjadi ketika Anda mencantumkan nama penulis yang tidak sesuai dengan sumber yang digunakan.

Tips Terhindar Plagiarisme:

5. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Penyajian

Jenis plagiarisme yang terakhir bisa Anda lihat berdasarkan cara penyajiannya.

Adapun terdapat lima macam plagiarisme jika dilihat berdasarkan jenis ini, yaitu:

a. Plagiarisme Verbatim

Plagiarisme verbatim merupakan tindakan plagiasi yang dilakukan oleh seseorang ketika dia mengambil karya orang lain persis apa adanya dan menjadikannya seolah-olah menjadi milik sendiri.

b. Plagiarisme Kain Perca (Patchwork)

Plagiarisme kain perca merupakan sebuah tulisan yang dibuat dari jiplakan berbagai macam karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya satu per satu.

Dengan demikian, tulisan yang dibuat tersebut seolah-olah merupakan karya baru, meskipun mengambil karya-karya orang lain.

c. Plagiarisme Parafrase

Plagiarisme parafrase terjadi ketika seseorang menuliskan kembali gagasan maupun ide orang lain ke dalam tulisannya sendiri tanpa mencantumkan sumber asal.

Sebenarnya melakukan parafrase boleh saja dalam proses penulisan, asalkan Anda tetap menuliskan sumber rujukan asal dari ide tersebut.

d. Plagiarisme Kata Kunci

Plagiarisme kata kunci terjadi ketika seseorang menggunakan kata kunci tertentu dari karya orang lain tanpa menuliskan sumber asalnya.

e. Plagiarisme Mosaik (Mosaic Plagiarism)

Plagiarisme mosaik terjadi ketika penulis mencampur kata-kata dari sumber lain dengan kata-kata sendiri tanpa mengakui sumber tersebut, yang sering membuat parafrase atau ringkasan yang mirip dengan karya asli.

Itulah lima jenis plagiarisme yang harus Anda ketahui sebelum membuat karya ilmiah. Pada dasarnya, semua plagiarisme terjadi ketika Anda tidak mencantumkan sumber rujukan dengan baik dan benar.

Selagi Anda tetap menuliskan sumber asal dari tulisan maupun gagasan yang digunakan, maka karya tersebut bisa terbebas dari indikasi plagiarisme.

Jadi, jangan sampai tulisan yang Anda buat termasuk dalam salah satu jenis plagiarisme tersebut, ya!

Dapatkan berbagai informasi terkait penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel di parafraseindonesia.com!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *