Apakah Anda sudah memahami informasi terkait aturan penggunaan tanda petik dalam mengerjakan sebuah tulisan ilmiah? Perlu untuk Anda ketahui bahwa ketika menulis sebuah tulisan ilmiah, terdapat beberapa aturan yang mesti dipatuhi, termasuk saat menggunakan tanda petik di dalamnya.
Dalam artikel kali ini, Parafrase Indonesia akan membagikan informasi terkait tata cara penggunaan tanda kutip dalam penulisan karya ilmiah, khususnya menurut aturan Kemdikbud.
Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Daftar Isi
ToggleSekilas tentang Tanda Petik
Secara umum, tanda petik merupakan tanda baca yang sering digunakan oleh penulis ketika mengerjakan karya ilmiah. Terlebih untuk mengutip sebuah informasi dari sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan tulisan ilmiah.
Tanda baca tersebut berfungsi untuk mencegah tulisan Anda terindikasi sebagai plagiarisme.
Terdapat dua jenis tanda petik, yakni tanda petik satu dan tanda petik dua. Lalu, bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait kedua jenis tanda petik tersebut?
Tanda Petik Satu (‘…’)
Jenis yang pertama yakni petik satu. Tanda ini dituliskan dengan simbol (‘…’).
Ketika menggunakan tanda petik satu, Anda bisa menempatkan simbol (‘) di awal kalimat maupun kata yang dikutip dalam penulisan. Adapun berikut penjelasan lebih lanjut terkait tanda petik satu:
1. Fungsi Tanda Petik Satu
Pada dasarnya, tanda petik digunakan untuk mengutip sebuah kalimat dalam penulisan ilmiah. Namun apa jadinya ketika Anda ingin mengutip kalimat yang ada di dalam kutipan?
Pada situasi inilah Anda bisa menggunakan tanda petik satu dalam penulisannya. Secara umum, terdapat dua fungsi dari penggunaan tanda petik satu dalam penulisan ilmiah, yakni:
- Tanda petik satu digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lainnya.
- Tanda petik satu digunakan untuk mengapit makna, padanan, penjelasan kata, atau ungkapan yang digunakan dalam sebuah penulisan.
2. Penulisan Tanda Petik Satu
Pada dasarnya penulisan tanda petik satu tidak jauh berbeda dengan penulisan tanda petik pada umumnya. Anda bisa menempatkan tanda ‘ pada bagian awal maupun akhir dari kata atau kalimat yang dikutip.
Contoh lengkap terkait penerapan penulisan tanda petik satu ini bisa Anda lihat pada bagian berikut.
3. Contoh Kalimat dengan Tanda Petik Satu
Berikut contoh kalimat yang menggunakan tanda petik satu berdasarkan fungsi dan penggunaannya, yakni:
A. Tanda Petik Satu untuk Mengapit Petikan dalam Petikan
Contoh penerapan dari penulisan tanda petik satu untuk jenis ini adalah:
- Dia bertanya kepadaku, “Barusan apa yang berbunyi ‘krek-krek’ ketika kamu menutup pintu?”
- “Tadi ibu guru bertanya kepadaku ‘apakah kamu sudah menyelesaikan tugas yang diberikan?’ ketika aku hendak keluar kelas,” jelas Andi kepada orang tuanya.
- “Tadi kami menyanyikan lagu ‘Gimme Gimme’ dalam perlombaan antar kelas,” ucap Tono.
B. Tanda Petik Satu untuk Menjelaskan Sebuah Kata
Berikut penggunaan tanda petik satu untuk mengapit makna, padanan, penjelasan kata, dan ungkapan, yakni:
- Mamak ‘Saudara laki-laki ibu’
- Retina ‘dinding mata sebelah dalam’
- Tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’
Tanda Petik Dua (“…”)
Jenis kedua dari tanda petik adalah tanda petik dua. Tanda baca yang satu ini dituliskan dengan simbol (“…”).
Tanda ini lebih sering ditemukan dalam penulisan karya ilmiah jika dibanding dengan petik satu. Sama seperti tanda petik satu, petik dua ini juga disematkan di bagian awal dan akhir kata atau kalimat yang ingin dikutip dalam sebuah penulisan ilmiah.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penggunaan tanda petik dua dalam tulisan:
1. Fungsi Tanda Petik Dua
Salah satu fungsi umum dari penggunaan tanda petik dua adalah untuk mengutip kalimat langsung yang disampaikan oleh seseorang. Anda tentu sudah sering menggunakan tanda petik dua ketika menuliskan hal ini, bukan?
Namun tahukah Anda bahwa ternyata tanda petik dua tidak hanya digunakan untuk menulis kalimat langsung saja. Berikut beberapa fungsi yang bisa Anda gunakan dari penulisan tanda petik dua, yakni:
- Tanda petik dua digunakan untuk mengapit kalimat langsung dari sebuah pembicaraan, naskah, atau sumber tertulis lainnya.
- Tanda petik dua digunakan untuk mengapit judul, baik itu lagu, naskah, bab buku, pidato, dan lainnya dalam sebuah kalimat.
- Tanda petik dua digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang tidak familier dan kata yang memiliki arti khusus.
2. Penulisan Tanda Petik Dua
Penulisan tanda petik dua ini tidak jauh berbeda dengan penggunaan tanda petik pada umumnya. Anda hanya perlu menyematkan tanda petik dua ini di bagian awal dan akhir dari kalimat atau kata yang dikutip.
Contoh penerapan dari penulisan tanda petik dua ini bisa Anda lihat pada bagian berikut.
3. Contoh Kalimat dengan Tanda Petik Dua
Berikut ini contoh penggunaan tanda petik dua dalam sebuah kalimat berdasarkan fungsinya, yakni:
A. Tanda Petik Dua untuk Mengapit Kalimat Langsung
- Ani berkata, “Kenapa engkau berkata demikian kepada diriku Samsul?”
- Menurut Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
- “Cepat, Nak! Jangan berlama-lama nanti kamu terlambat sekolah,” teriak ibu kepada Joni.
B. Tanda Petik Dua untuk Mengapit Judul
- Anto terlihat asyik membaca buku “Muslimah yang Diperdebatkan” yang baru saja dia beli.
- Lagu “Maju Tak Gentar” merupakan salah satu lagu wajib yang akan dinyanyikan pada saat upacara bendera.
- Penceramah tersebut menyampaikan ceramah yang berjudul “Hikmah dan Manfaat Sedekah”.
C. Tanda Petik Dua untuk Mengapit Istilah Ilmiah dan Kata Khusus
- Andi baru saja membeli “gawai” terbaru keluaran Samsung.
- Perkara antara kedua orang tersebut pada akhirnya naik ke “meja hijau”.
- Udin memberikan “buah tangan” kepada Ucok sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
Titik Dulu atau Tanda Petik?
Salah satu pertanyaan yang sering muncul ketika menggunakan tanda baca yang satu ini adalah penempatan antara titik dan tanda petik. Apakah titik ditulis terlebih dahulu sebelum tanda petik atau sebaliknya?
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya bisa kedua-duanya. Anda bisa saja menuliskan tanda titik terlebih dahulu sebelum tanda petik.
Begitupun sebaliknya, Anda juga bisa menuliskan tanda petik terlebih dahulu sebelum tanda titik.
1. Titik Dulu Sebelum Tanda Petik
Kasus ini biasanya bisa Anda temukan ketika menuliskan kalimat langsung. Ketika mengakhiri kalimat langsung, Anda mesti menuliskan tanda baca lainnya terlebih dahulu sebelum tanda petik.
Jadi, peraturan ini tidak hanya berlaku untuk tanda titik saja. Anda juga bisa menerapkannya ketika menggunakan tanda baca lainnya, seperti koma, seru, dan tanya.
Contoh dari penggunaan tanda baca ini adalah:
Ibu berkata, “Jangan sesekali kamu menjadi anak yang durhaka.”
2. Tanda Petik Dulu Sebelum Titik
Anda juga bisa menuliskan tanda petik dulu sebelum titik dalam sebuah kalimat. Biasanya kasus ini terjadi ketika Anda menempatkan kata yang dikutip di akhir sebuah kalimat.
Contoh dari penggunaan tanda petik dulu sebelum titik adalah:
Anto terlihat bersemangat menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
Itulah penjelasan lengkap terkait penggunaan tanda petik satu dan petik dua dalam sebuah penulisan. Sudah tidak bingung lagi, bukan?
Dapatkan informasi lebih lengkap tentang penulisan dengan membaca artikel dari parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia untuk berbagai tips menarik lainnya!