Tesis merupakan salah satu syarat utama yang mesti dikerjakan oleh mahasiswa S2 untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang Magister. Apakah Anda sudah mengetahui struktur penulisan dalam tugas akhir tersebut?
Sebab terdapat beberapa aturan yang mesti Anda patuhi ketika mengerjakan tugas akhir tersebut, mulai dari pemilihan tema, struktur penulisan, hingga pembahasan yang ada di dalamnya.
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan informasi lengkap terkait struktur tesis tersebut. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan beberapa informasi tambahan lainnya seputar tugas akhir pada tingkatan studi S2 ini.
Jadi pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan secara keseluruhan!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Tesis?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi.
Pada dasarnya, tesis ini merupakan karya tulis ilmiah yang dikerjakan oleh mahasiswa S2 di akhir studinya. Tesis ini menjadi wujud pengaplikasian ilmu yang sudah didapatkan mahasiswa selama menempuh perkuliahan di kampus.
Seorang mahasiswa S2 tentu sudah pernah mengerjakan karya tulis ilmiah sebelumnya. Salah satunya adalah skripsi yang dikerjakan sebagai syarat lulus di jenjang pendidikan S1 atau Sarjana.
Meskipun sama-sama sebagai tugas akhir, sebenarnya terdapat perbedaan antara skripsi maupun tesis. Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa S2 untuk menambah wawasannya terkait pengerjaan tugas akhir tersebut.
Ketika mengerjakan tesis, seorang mahasiswa mesti memenuhi beberapa ketentuan yang terdapat dalam tugas akhir ini. Sebuah tesis biasanya memiliki karakteristik tertentu yang mesti terdapat dalam pengerjaannya.
Selain itu, terdapat juga struktur penulisan yang dikhususkan untuk tugas akhir tesis. Struktur penulisan ini bisa menjadi acuan bagi setiap mahasiswa dalam proses pengerjaan tesis agar sesuai dengan panduan yang berlaku.
Karakteristik Tesis
Seperti halnya karya tulis ilmiah lain yang bisa Anda jumpai di dunia akademik, tesis juga memiliki karakteristik khusus di dalamnya. Karakteristik ini bisa menjadi ciri unik dan pembeda antara sebuah tesis dengan karya tulis ilmiah lainnya.
Adapun karakteristik yang terdapat dalam sebuah tesis adalah:
1. Fokus pada Tema Sentral di Sebuah Bidang Ilmu
Karakteristik pertama dari sebuah tesis adalah membahas tema sentral yang fokus dalam sebuah bidang ilmu yang ditekuni. Anda mesti bisa menentukan tema yang spesifik untuk dikerjakan dalam penelitian tesis lainnya.
Selain itu, Anda juga mesti memastikan tema tersebut menghadirkan unsur kebaruan pada hasil penelitian nantinya. Dengan demikian, tesis yang Anda kerjakan bisa memberikan dampak bagi perkembangan bidang ilmu yang ditekuni.
2. Empiris dan Teoritis
Ketika mengerjakan sebuah tesis, seorang penulis mesti melakukan penelitian yang empiris dan teoritis agar mendapatkan hasil pembahasan yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya.
3. Menggunakan Data Primer dan Sekunder
Sumber data yang digunakan dalam sebuah tesis juga mesti jelas keberadaannya. Terdapat dua jenis sumber yang bisa digunakan oleh seorang penulis ketika mengerjakan tesis, yakni sumber primer dan sekunder.
Sumber primer merupakan data yang didapatkan secara langsung oleh seorang penulis berdasarkan riset di lapangan. Di sisi lain, sumber sekunder merupakan data yang didapatkan dari tangan kedua, seperti studi literatur dan sejenisnya.
4. Ditulis Sesuai dengan Kaidah Bahasa
Karakteristik terakhir yang mesti dipenuhi dalam pengerjaan tesis adalah ditulis sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan. Sebuah tesis bisa saja dikerjakan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, tergantung kebijakan yang berlaku di tempat Anda menempuh studi.
Perhatikan ketentuan dan kaidah bahasa yang digunakan dalam penulisan tesis agar hasil penulisan nantinya bisa sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Ciri-Ciri Tesis
Sebuah tesis juga memiliki ciri-ciri khusus di dalamnya, seperti:
1. Bahasa Baku
Sebuah tesis mesti ditulis dengan menggunakan bahasa baku. Penulis bisa memahami penggunaan struktur kata dan kalimat yang baku sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam penulisan tesis tersebut.
2. Memiliki Struktur Penulisan yang Jelas
Struktur penulisan dalam sebuah tesis juga mesti jelas dan benar. Seorang penulis wajib memastikan struktur penulisan yang digunakan dalam pengerjaan tesis sudah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Ubah Tesis Menjadi Buku agar Lebih Bernilai:
- Cara Mengubah Tesis Menjadi Buku untuk Memenuhi Laporan BKD
- Alasan Dosen Harus Mengubah Hasil Penelitian Menjadi Buku untuk Pelaporan BKD
- 7 Langkah Mudah Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku
- Rekomendasi Jasa Konversi Karya Ilmiah Terjangkau dan Tepercaya
- 7 Alasan Konversi Tesis Menjadi Buku, Apa Saja?
3. Objektif dan Berlandaskan Fakta
Ciri-ciri terakhir yang mesti dipenuhi dalam pengerjaan tesis adalah wajib bersifat objektif dan berlandaskan fakta. Hal ini bertujuan agar hasil karya tulis ilmiah tersebut kredibel dan sesuai dengan fakta yang ada.
Seorang penulis tidak bisa mencantumkan opini maupun subjektifitas yang dia miliki begitu saja dalam tesis yang sedang dibuat. Jika penulis memiliki argumen terkait tema yang sedang dibahas, maka dirinya mesti mencantumkan data dan fakta yang bisa mendukung hal tersebut.
Jenis-Jenis Tesis
Seorang mahasiswa S2 bisa memilih satu dari dua jenis tesis yang ada di perguruan tinggi, yakni tesis kualitatif dan tesis kuantitatif. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait dua jenis tesis yang ada di jenjang pendidikan S2 ini.
1. Tesis Kualitatif
Tesis kualitatif merupakan karya tulis ilmiah yang dikerjakan dengan penalaran induktif non-hipotetikal. Dalam pengerjaannya, tesis kualitatif tidak membangun penyataan maupun kerangka kerja hipotesis.
2. Tesis Kuantitatif
Di sisi lain, tesis kuantitatif merupakan karya tulis ilmiah yang bernalar deduktif-hipotetikal. Karya tulis ini dibuat dengan membangun berbagai macam pernyataan dan kerangka kerja hipotesis.
Struktur Tesis
Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah struktur yang digunakan dalam penulisan tesis. Adapun bagian-bagian yang ada dalam struktur penulisan tesis adalah.
1. Halaman Depan
Seperti namanya, bagian ini berada di posisi paling depan sebuah tesis. Beberapa informasi yang tercantum pada bagian depan ini adalah judul tesis, lambang perguruan tinggi, nama penulis, NIM, program studi, nama fakultas dan perguruan tinggi, hingga tahun terbit.
2. Daftar Isi
Struktur berikutnya yang ada di dalam tesis adalah daftar isi. Pada bagian ini Anda bisa mencantumkan pedoman posisi halaman dari pembahasan yang ada di dalam karya tulis ilmiah tersebut.
3. Ucapan Terima Kasih
Setelah daftar isi, Anda juga bisa mencantumkan ucapan terima kasih pada bagian berikutnya. Anda bisa memberikan ucapan terima kasih kepada setiap pihak yang turut berkontribusi dalam membantu kelancaran pengerjaan tesis tersebut.
4. Abstrak
Bagian berikutnya yang ada pada sebuah tesis adalah abstrak. Bagian ini akan memberikan gambaran umum dari seluruh pembahasan dalam sebuah tesis.
5. Pendahuluan
Pendahuluan menjadi struktur berikutnya yang mesti Anda cantumkan ketika mengerjakan sebuah tesis. Seperti namanya, bagian ini menjadi pembuka dari keseluruhan pembahasan yang ada di dalam tesis.
Biasanya pada bagian pendahuluan ini para pembaca akan menemukan informasi terkait latar belakang, rumusan masalah dan lainnya.
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menjadi bagian penting berikutnya yang bisa Anda cantumkan ketika mengerjakan tesis. Bagian ini berisi ulasan terkait beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tema serupa dengan tesis yang Anda buat.
Bagian ini penting untuk Anda perhatikan karena bisa menjadi kunci pembeda antara tema bahasan yang ada di dalam tesis dengan karya tulis ilmiah yang sudah terbit sebelumnya.
7. Metodologi
Bagian selanjutnya yang mesti ada dalam pembuatan tesis adalah metodologi. Pada bagian ini Anda bisa menjelaskan metodologi yang digunakan dalam proses penelitian dan pengerjaan tesis tersebut.
8. Hasil Pembahasan
Bagian ini merupakan inti utama yang terdapat dalam sebuah tesis. Pada bagian ini Anda bisa menjabarkan dan membahas semua temuan dari hasil riset yang sudah dikerjakan sebelumnya.
9. Analisis
Setelah menjabarkan hasil riset yang sudah dikerjakan, Anda juga bisa menganalisa setiap temuan tersebut pada bagian analisis. Pada bagian ini, Anda bisa memberikan pandangan dan argumentasi yang didukung data atas temuan yang dibahas dalam tesis tersebut.
10. Kesimpulan
Setelah menjabarkan semua hasil pembahasan, bagian berikutnya yang bisa Anda cantumkan dalam sebuah tesis adalah kesimpulan. Pada bagian ini, Anda bisa menyimpulkan hasil pembahasan tesis yang sudah dijabarkan pada bagian sebelumnya.
11. Daftar Pustaka
Struktur terakhir yang mesti ada dalam sebuah tesis adalah daftar pustaka. Pada bagian ini, Anda bisa mencantumkan seluruh sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan tesis tersebut.
Itulah informasi lengkap terkait struktur penulisan tesis beserta hal-hal penting yang harus Anda ketahui.
Bagi Anda yang sedang mengerjakan tesis atau karya ilmiah lainnya, jangan lupa untuk memperhatikan skor plagiarisme naskah Anda.
Jika masih kesulitan dalam menurunkan angka similarity, tak perlu khawatir!
Kini Parafrase Indonesia hadir dengan Layanan Parafrase Similarity untuk menurunkan skor plagiarisme karya ilmiah Anda.
Dengan layanan ini, Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk parafrase secara manual karena tim bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan menyesuaikan struktur kata, kalimat, serta paragraf dari naskah karya ilmiah Anda tanpa mengubah makna aslinya. Sehingga, skor Turnitin dapat turun sesuai kebutuhan atau ketentuan dari lembaga.
Tentunya, tak perlu khawatir dengan biaya yang akan Anda keluarkan! Hanya dengan harga mulai dari Rp10.000,- Anda sudah bisa menggunakan layanan ini.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera turunkan skor plagiarisme naskah Anda dengan Layanan Parafrase Similarity agar tesis Anda cepat selesai!