7 Cara Mendapatkan Dana Hibah untuk Menerbitkan Buku Referensi

Dana hibah merupakan hal yang sangat membantu bagi para dosen untuk melakukan penelitian. Hal ini tentu berguna bagi dosen yang hendak menerbitkan buku referensi.

Lantas, apakah Anda sudah memahami bagaimana cara memperoleh dana hibah?

Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Mengenal Dana Hibah Penelitian

Dana hibah merupakan bantuan keuangan yang diberikan oleh pihak pemberi dana untuk mendukung kegiatan penelitian.

Dana ini bisa digunakan oleh para akademisi untuk membantu proses penelitian dalam menyusun karya ilmiah.

Sumber Dana Hibah Penelitian

Lalu dari mana sumber dana hibah penelitian ini bisa didapatkan? Pada dasarnya, dana ini diberikan oleh pemerintah, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk dana hibah dari pemerintah Indonesia, Anda bisa mendapatkan dari Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), maupun lembaga negara terkait lainnya.

Selain itu, sumber dana hibah juga bisa berasal dari yayasan non-profit yang berfokus pada pendidikan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan organisasi internasional.

Cara Mendapatkan Dana Hibah untuk Menerbitkan Buku Referensi

Lalu, apa yang mesti Anda lakukan agar bisa mendapatkan dana hibah untuk menerbitkan buku referensi?

1. Identifikasi Program Hibah yang Relevan

Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi program hibah yang relevan.

Anda bisa mengecek beberapa lembaga yang menyediakan dana hibah penelitian, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek, BRIN, hingga lembaga penelitian dan organisasi internasional lainnya.

Pastikan untuk memilih program yang fokus pada penerbitan buku dan pengembangan akademik.

Hal ini agar sesuai dengan tujuan Anda dalam menerbitkan buku referensi.

2. Pahami Syarat dan Pengajuan Hibah

Setelah mengetahui program hibah yang akan digunakan, langkah berikutnya yakni memahami persyaratan untuk mendapatkan dana hibah.

Beberapa informasi yang perlu Anda perhatikan dalam pedoman hibah di antaranya format pengajuan, kualifikasi yang dibutuhkan, jenis buku yang mendapatkan pendanaan, tenggat waktu, hingga mekanisme pengajuan.

Selain itu, perhatikan juga kriteria penilaian proposal yang ada dalam program hibah tersebut.

3. Susun Proposal Penelitian

Langkah selanjutnya yakni menyusun proposal penelitian.

Proposal dibutuhkan agar pihak pemberi dana hibah bisa mengetahui gambaran umum dari tema bahasan riset yang akan Anda lakukan.

Setidaknya terdapat empat bagian penting yang mesti Anda cantumkan ketika menyusun proposal penelitian, yakni:

a. Latar Belakang

Pada bagian ini, Anda bisa menjelaskan latar belakang serta alasan mengapa topik bahasan yang diangkat dalam penelitian menjadi penting dan relevan.

b. Tujuan dan Manfaat Buku

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Anda juga perlu menjelaskan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang akan dilakukan.

Berikan informasi ini secara detail ketika Anda menyusun proposal.

c. Metodologi Penulisan

Bagian berikutnya yang harus Anda cantumkan adalah metodologi penulisan. Pada bagian ini, Anda bisa menjelaskan pendekatan apa saja yang digunakan dalam proses pengerjaan karya ilmiah tersebut.

d. Anggaran dan Rencana Penggunaan Dana

Bagian terakhir yang ada dalam proposal penelitian yakni anggaran dan rencana penggunaan dana.

Pada bagian ini, Anda harus menjabarkan rencana alokasi dana yang dibutuhkan selama proses pengerjaan buku referensi, mulai dari penelitian, penulisan, penyuntingan, percetakan, hingga distribusi nantinya.

4. Siapkan Dokumen Pendukung

Setelah menyusun proposal penelitian, Anda juga perlu mempersiapkan dokumen pendukung ketika ingin mengajukan dana hibah.

Anda bisa memeriksa pedoman masing-masing program hibah untuk mengetahui dokumen apa saja yang harus dicantumkan.

Biasanya dokumen ini terdiri dari CV akademik, daftar publikasi, surat dukungan dari institusi atau perguruan tinggi, dan bukti kualifikasi dari penulis atau tim penulis.

Pastikan untuk mempersiapkan dokumen pendukung dengan rapi serta sesuai dengan format dan ketentuan.

5. Cari Kolaborasi atau Mitra Penelitian

Hal yang tak kalah penting dalam pengajuan dana hibah adalah mencari kolaborasi atau mitra penelitian dari akademisi lain.

Anda bisa menjalin kerja sama dengan mitra penelitian lain, baik itu rekan penulis, institusi pendidikan, hingga organisasi riset.

Kolaborasi dan kerja sama ini secara tidak langsung memperkuat proposal penelitian yang akan Anda ajukan untuk mendapatkan dana hibah.

Kerja sama ini bisa menunjukkan bahwa buku referensi yang akan Anda kerjakan memiliki dukungan akademik yang besar.

6. Ajukan Proposal dan Perhatikan Timeline

Setelah semua persiapan sudah selesai, mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga dokumen pendukung, maka proses berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah mengajukan permohonan dana hibah.

Pastikan untuk memperhatikan timeline proses pengajuan dana hibah.

Selain itu, Anda juga bisa memperhatikan platform pengajuan proposal. baik itu dalam bentuk fisik maupun online.

7. Persiapkan Review dan Revisi

Tahapan terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan dana hibah adalah mempersiapkan proses review dan revisi.

Ketika proposal pengajuan sudah Anda kirimkan, maka pengajuan tersebut akan diperiksa terlebih dahulu oleh pihak pemberi dana hibah.

Dalam proses ini, pihak pemberi dana bisa saja meminta Anda untuk melakukan revisi dari proposal Anda.

Jadi, pastikan untuk mencatat poin-poin revisi agar Anda bisa melakukan perbaikan yang tepat.

Itulah 7 cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan dana hibah guna menerbitkan buku referensi.

Namun, jika Anda belum mendapatkan dana hibah atau terkendala dana yang terbatas untuk penelitian, tak perlu khawatir!

Anda tetap bisa menerbitkan buku referensi tanpa harus melakukan penelitian dari awal.

Melalui Layanan Parafrase Konversi, Anda cukup mengirimkan karya ilmiah (tesis, disertasi, artikel ilmiah, dan naskah hasil penelitian lainnya), lalu tim dari Parafrase Indonesia akan mengubah karya ilmiah Anda menjadi buku referensi.

Naskah Anda ditangani oleh tim profesional bersertifikasi BNSP guna memastikan bahwa naskah Anda terjamin kualitasnya.

Tak hanya itu, Kami juga memberikan garansi hingga naskah Anda lolos ISBN. Sehingga buku referensi yang Anda terbitkan dapat digunakan untuk memenuhi laporan BKD.

Nah, tunggu apa lagi? Segera ubah karya ilmiah Anda menjadi buku untuk kenaikan jabatan fungsional yang lebih cepat!

Ingin informasi lebih lanjut? Dapatkan di sini atau follow Instagram @parafraseindonesia.

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *