Bagi Anda yang berprofesi sebagai seorang dosen, masihkah merasa bingung bagaimana cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah? Tenang! Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait cara memilih jurnal untuk publikasi karya ilmiah yang Anda miliki.
Namun sebelum mengetahui cara memilih ini lebih lanjut, simak terlebih dahulu penjelasan tentang manfaat memiliki publikasi ilmiah bagi seorang dosen pada bagian berikut.
Daftar Isi
ToggleManfaat Memiliki Publikasi Ilmiah
Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk publikasi yang sering digunakan oleh para akademisi maupun peneliti di bidang keilmuan tertentu untuk menerbitkan hasil riset terbaru yang sudah mereka lakukan.
Secara umum, jurnal ilmiah bisa didefinisikan sebagai publikasi berkala dalam dunia akademik yang menampilkan hasil sebuah penelitian pada bidang keilmuan tertentu.
Menerbitkan jurnal ilmiah secara berkala ini bisa mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, sebab pada akademisi bisa menampilkan hal-hal baru yang ada dalam bidang keilmuan tersebut.
Sebagai seorang akademisi, dosen juga wajib memiliki publikasi ilmiah dari riset-riset yang sudah mereka kerjakan. Terlebih publikasi ilmiah ini sesuai salah satu poin yang ada di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni penelitian yang tentunya harus dijalankan oleh seorang dosen dalam kesehariannya.
Selain itu, banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh seorang dosen ketika dirinya memiliki publikasi ilmiah. Adapun beberapa manfaat dari publikasi ilmiah yang dimiliki oleh seorang dosen adalah.
1. Pengakuan dan Kredibilitas Keilmuan
Manfaat pertama yang bisa didapatkan seorang dosen ketika memiliki publikasi ilmiah adalah sebagai pengakuan terhadap bidang keilmuan yang ditekuni.
Publikasi ilmiah bisa menjadi bukti keahlian seorang dosen pada bidang yang diajarkannya, sehingga bisa mendapatkan pengakuan atas reputasi di dunia akademik.
Selain itu, publikasi ilmiah ini juga bisa menjadi bukti kredibilitas dari seorang dosen. Dengan demikian, bidang ilmu yang diajarkan oleh seorang dosen sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
2. Peningkatan Karir Akademik
Publikasi ilmiah juga bisa menjadi tolak ukur untuk peningkatan karier seorang dosen di dunia akademik. Ketika menerbitkan sebuah publikasi ilmiah, seorang dosen akan mendapatkan angka kredit atau nilai KUM dari karya tulis tersebut.
Nantinya jumlah nilai KUM ini akan berpengaruh ketika seorang dosen untuk mendapatkan kenaikan jabatan akademik, seperti menjadi profesor maupun posisi fungsional lainnya.
3. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Manfaat berikutnya dari seorang dosen memiliki publikasi ilmiah adalah mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.
Temuan-temuan baru yang didapatkan dari hasil riset yang sudah dikerjakan oleh seorang dosen bisa menghadirkan kebaruan terhadap bidang keilmuan yang ditekuni.
Selain itu, publikasi ilmiah yang diterbitkan bisa jadi bermanfaat bagi peneliti lain, baik sebagai sumber rujukan maupun mendapatkan informasi terbaru lainnya.
Bukan tidak mungkin dari hasil publikasi ilmiah tersebut Anda justru bisa berkolaborasi dengan peneliti lain untuk melakukan riset terkait tema-tema tertentu lainnya.
4. Akses Dana untuk Penelitian
Publikasi ilmiah secara rutin juga bisa membuka peluang bagi Anda mendapatkan akses dana untuk penelitian selanjutnya. Terkadang riset yang dilakukan oleh seorang akademisi memang membutuhkan biaya dengan besaran tertentu agar bisa terlaksana secara optimal.
Publikasi ilmiah ini bisa menjadi salah satu cara bagi Anda untuk mendapatkan akses dana penelitian, baik dari pemerintah maupun lembaga swasta lainnya.
Sebab, publikasi ilmiah dari hasil riset sebelumnya bisa menjadi portofolio bagi Anda agar bisa mendapatkan proyek-proyek penelitian berikutnya.
5. Meningkatan Kualitas Pembelajaran
Manfaat terakhir dari publikasi ilmiah seorang dosen adalah bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Karya tulis ilmiah yang sudah Anda terbitkan bisa menjadi bahan ajar untuk dipelajari oleh para mahasiswa di kelas.
Apalagi perkembangan terbaru yang ada di dalam publikasi ilmiah bisa meng-update informasi yang mungkin belum ada pada bahan ajar sebelumnya.
Dengan demikian, para mahasiswa juga bisa mengetahui perkembangan bidang keilmuan yang mereka pelajari dan bisa menjadi pembelajaran ketika ingin melakukan riset lain nantinya.
Cara Memilih Jurnal untuk Publikasi Ilmiah bagi Dosen
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, jurnal merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang sering digunakan oleh para akademisi, seperti dosen dan lainnya untuk menerbitkan riset yang sudah dikerjakan.
Akan tetapi, Anda tidak bisa begitu saja menerbitkan hasil riset dan penelitian ilmiah di sembarangan jurnal. Anda juga mesti jeli dalam menentukan jurnal untuk menerbitkan hasil penelitian ilmiah. Sebab penerbit jurnal ini nantinya juga akan berpengaruh pada manfaat yang bisa Anda dapatkan dari artikel ilmiah yang dituliskan tersebut.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda terapkan dalam memilih jurnal untuk publikasi ilmiah sebagai seorang dosen, yakni:
1. Jurnal Terindeks Database yang Memiliki Reputasi
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan ketika memilih jurnal untuk publikasi ilmiah adalah apakah sudah terindeks database yang memiliki reputasi atau tidak.
Indeks database memang tidak menjadi satu-satunya penentu kualitas dari sebuah jurnal. Akan tetapi, jika sebuah jurnal sudah terindeks database setidaknya bisa menjadi jaminan kualitas yang dimiliki oleh penerbit tersebut.
Anda bisa memilih jurnal yang terindeks SINTA untuk skala nasional. Sementara itu, untuk skala internasional Anda bisa memilih penerbit jurnal yang terindeks Scopus atau Web of Science.
2. Jurnal yang Sesuai dengan Topik Penelitian
Cara memilih penerbit berikutnya yang bisa Anda perhatikan adalah memilih jurnal yang sesuai dengan topik penelitian yang dikerjakan. Anda bisa menerbitkan jurnal di penerbit yang artikel ilmiahnya digunakan sebagai sumber rujukan penulisan.
Dengan demikian, topik penelitian yang Anda angkat bisa sejalan dengan tema bahasan yang ada di penerbit jurnal tersebut.
3. Jurnal yang Sesuai dengan Bidang Keilmuan
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, Anda juga bisa memilih jurnal yang sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Sebab masing-masing bidang ilmu biasanya memiliki jurnal bahasannya tersendiri.
Selain itu, hal ini juga akan memudahkan para pembaca untuk menemukan artikel yang Anda buat ketika ingin mencari informasi terkait bidang ilmu yang dituliskan.
4. Tidak Jurnal Predator
Jangan memilih jurnal predator sebagai media publikasi artikel ilmiah yang sudah Anda kerjakan. Jurnal predator merupakan penerbit yang mempublikasikan karya ilmiah yang tidak sesuai dengan ketentuan umum.
Pastikan untuk tidak menerbitkan karya tulis ilmiah di jurnal predator ini agar bisa mendapatkan manfaat dari artikel yang sudah dibuat.
Lebih Lengkap tentang Jurnal Predator:
- Jurnal Predator: Definisi, Ciri-Ciri, dan Tips Menghindari
- Daftar Jurnal Predator yang Patut Diwaspadai, Apa Saja?
- Cara Mengetahui Jurnal Predator
5. Jurnal yang Memenuhi Kriteria Ditjen Dikti
Cara berikutnya yang bisa Anda terapkan ketika memilih publikasi ilmiah adalah menerbitkannya di jurnal yang memenuhi kriteria Ditjen Dikti.
Anda bisa melihat ketentuan terkait kriteria Ditjen Dikti ini, baik dalam skala nasional maupun internasional sebagai bahan pertimbangan untuk memilih penerbit tempat publikasi ilmiah.
6. Memerhatikan Biaya Publikasi
Hal berikutnya yang bisa Anda perhatikan ketika menerbitkan karya tulis ilmiah adalah biaya yang dibutuhkan untuk publikasi. Terdapat beberapa penerbit yang menerapkan biaya publikasi yang mesti dibayarkan oleh para penulisnya.
Pastikan budget yang Anda miliki mencukupi sebelum memilih penerbit jurnal yang menerapkan biaya publikasi untuk penerbitannya.
Pahami Biaya Publikasi Jurnal:
- Biaya Publikasi Jurnal SINTA, Lengkap dengan Manfaat dan Cara Menerbitkan
- Biaya Publikasi Jurnal Scopus Beserta Faktor yang Memengaruhi
- Cara Publikasi Jurnal Gratis Nasional dan Internasional
7. Jurnal yang Open Access
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan ketika memilih publikasi ilmiah adalah dengan menerbitkan karya tulis di jurnal yang open access. Dengan demikian, penelitian ilmiah yang sudah Anda lakukan bisa memberikan manfaat bagi banyak orang.
Itulah beberapa cara memilih jurnal untuk publikasi ilmiah yang bisa Anda lakukan. Bagi Anda yang hendak melakukan publikasi karya ilmiah tetapi terkendala skor plagiarisme yang masih tinggi, tak perlu khawatir! Turunkan angka similarity naskah Anda dengan Layanan Parafrase Penurunan Similarity dari Parafrase Indonesia!
Dengan layanan ini, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk parafrase karya ilmiah. Sebab, tim profesional dari Kami akan menangani naskah Anda mulai dari proofreading hingga penurunan similarity.
Yuk, tunggu apa lagi? Parafrasekan karya ilmiah Anda dengan Layanan Parafrase Penurunan Similarity sekarang juga!
Dapatkan pula informasi serta tips menarik lainnya dengan mengunjungi situs parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia.