Cara Menulis Footnote Ibid dan Istilah Lainnya

cara membuat footnote ibid

Tahukah Anda bagaimana cara membuat footnote ibid ketika sedang mengerjakan artikel ilmiah? Ibid merupakan salah satu istilah yang sering digunakan oleh seorang penulis ketika mengerjakan penulisan tersebut.

Dengan menggunakan istilah ibid ini, para penulis bisa lebih mudah ketika menulis catatan kaki. Sebab, penulisan catatan kaki dengan menggunakan istilah ibid ini akan jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan ditulis secara keseluruhan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa persyaratan yang mesti diketahui terlebih dahulu ketika ingin menggunakan istilah yang satu ini. Selain itu, Anda juga mesti paham tentang cara membuat ibid yang baik dan benar agar tidak ada kesalahan dalam proses penulisannya.

Bagi Anda yang masih kesulitan dalam mengidentifikasi cara membuat footnote ibid tidak perlu khawatir. Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan membagikan informasi terkait cara membuat footnote ibid tersebut.

Tidak hanya itu, dalam artikel ini Anda juga akan bisa mendapatkan informasi terkait cara menulis footnote dari istilah lain yang juga sering digunakan dalam penulisan ilmiah, seperti op. cit dan loc. cit.

Oleh sebab itu pastikan untuk membaca artikel ini hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan secara keseluruhan.

Apa Itu Ibid dalam Penulisan Footnote?

Sebelum mengetahui cara membuat footnote ibid, informasi pertama yang mesti Anda ketahui adalah penjelasan lebih lanjut tentang hal tersebut.

Footnote atau catatan kaki merupakan salah satu bagian penting dalam penulisan karya tulis ilmiah. Jika didefinisikan, footnote bisa diartikan sebagai catatan tambahan dari seorang penulis terkait pembahasan yang ada di dalam artikel ilmiah yang mereka kerjakan.

Anda bisa menemukan footnote ini pada bagian bawah halaman dari penulisan artikel ilmiah. Bagian ini biasanya terpisah dengan tulisan yang ada di pembahasan secara keseluruhan.

Fungsi Footnote

Penggunaan footnote umumnya untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait artikel yang sudah dibuat.

Misalnya, ketika seorang penulis menggunakan sebuah terminologi yang mungkin asing bagi pembaca umum, maka dia bisa mencantumkan penjelasan lebih lanjut terkait istilah tersebut pada bagian catatan kaki.

Dengan menggunakan catatan kaki, para penulis bisa lebih leluasa dalam menjelaskan istilah-istilah yang mereka gunakan tanpa perlu khawatir mengganggu alur penulisan secara keseluruhan.

Selain untuk penjelasan tambahan, catatan kaki biasanya juga digunakan penulis agar bisa menampilkan sumber rujukan yang digunakan. Hal ini biasanya diterapkan ketika penulis menggunakan informasi atau mengutip tulisan dari artikel ilmiah lainnya.

Penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan penggunaan catatan kaki untuk menampilkan sumber rujukan ini.

Sebab jika Anda tidak menampilkan sumber rujukan secara jelas ketika menggunakan informasi atau kutipan dari artikel ilmiah lain, maka hasil tulisan yang sudah dibuat bisa dianggap melakukan tindakan plagiarisme.

Selain itu, pencantuman sumber rujukan ini juga penting agar Anda bisa menghargai temuan dari penulis lain dalam artikel yang sudah mereka kerjakan. Dengan demikian, penulisan ilmiah yang sudah Anda buat bisa aman dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Nah, ibid merupakan salah satu istilah yang biasanya digunakan untuk penulisan catatan kaki yang berkaitan dengan sumber rujukan ini. Istilah ibid ini berasal dari bahasa Latin, yakni ibidem yang berarti di tempat yang sama.

Pengertian ini sesuai dengan penggunaan istilah ibid dalam penulisan footnote. Istilah ibid bisa digunakan ketika seorang penulis menggunakan sumber rujukan yang berulang.

Dengan demikian, penulis tidak perlu menuliskan sumber rujukannya secara lengkap pada setiap catatan kaki yang digunakan. Meskipun demikian, tidak semua gaya penulisan bisa menggunakan istilah ibid ini.

Ketentuan Penggunaan Ibid

Penggunaan istilah ibid biasanya digunakan untuk artikel ilmiah yang menerapkan gaya Chicago Style dan Oxford Style. Sementara itu beberapa gaya lain, seperti MLA Style dan APA Style tidak menggunakan istilah ibid dalam penulisannya.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Selain itu terdapat juga beberapa ketentuan yang mesti dipenuhi agar penulis bisa menggunakan istilah ibid dalam penulisan artikel ilmiah, seperti:

  1. Kutipan yang digunakan dalam penulisan adalah referensi lengkap ke sumber rujukannya.
  2. Penggunaan ibid hanya bisa Anda gunakan ketika menggunakan kutipan pertama. Anda tidak bisa menggunakan ibid ketika menggunakan informasi dari kutipan kedua dan seterusnya.
  3. Penggunaan ibid hanya bisa dilakukan jika Anda sudah menulis secara lengkap sumber rujukan pertama pada kutipan sebelumnya. Artinya, penulisan ibid ini hanya bisa Anda terapkan untuk menuliskan kutipan kedua dari sumber rujukan yang sama dan seterusnya.

Istilah Penting Footnote Selain Ibid

Ibid bukanlah satu-satunya istilah penting yang sering digunakan dalam penulisan footnote artikel ilmiah. Terdapat dua istilah lain yang juga familiar digunakan oleh seorang penulis dalam penulisan yang mereka kerjakan, yakni op. cit dan loc. cit.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang istilah op. cit dan loc. cit dalam penulisan footnote artikel ilmiah.

1. Op. Cit

Op. cit merupakan istilah lain yang sering digunakan dalam penulisan catatan kaki artikel ilmiah. Istilah op. cit ini merupakan singkatan dari bahasa Latin opere citato yang berarti sebagai pada karya yang telah dikutip.

Istilah ini bisa Anda gunakan ketika menggunakan catatan kaki yang sudah digunakan sebelumnya, dengan catatan sudah dilewati oleh footnote lainnya.

Selain itu, penggunaan op. cit ini hanya berlaku jika Anda menggunakan kutipan dari halaman berbeda dengan catatan kaki sebelumnya.

Pahami Ketentuan Penulisan Sitasi:

2. Loc. Cit

Loc. cit atau loco citato merupakan istilah penting berikutnya yang bisa Anda gunakan ketiak menulis catatan kaki. Sama seperti dua istilah lainnya, loco citato juga merupakan bahasa Latin yang berarti pada tempat yang sudah dikutip.

Istilah ini digunakan ketika Anda menggunakan sumber rujukan yang sama dengan catatan kaki sebelumnya, dengan catatan halaman yang dikutip sama persis.

Selain itu, penggunaan istilah ini hanya bisa digunakan jika sumber rujukan tersebut sudah dilewati oleh catatan kaki lainnya.

Cara Membuat Footnote Ibid

Informasi berikutnya yang bisa Anda ketahui dalam artikel ini adalah cara membuat footnote dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Anda bisa menggunakan ibid dalam penulisan footnote ketika sumber rujukan yang digunakan sama dengan catatan kaki sebelumnya. Pastikan ketika Anda menggunakan ibid sumber rujukan yang digunakan belum dilewati oleh catatan kaki lainnya.

Secara umum, format penulisan catatan kaki dalam bentuk ibid adalah.

(Nomor catatan kaki). Ibid (ditulis miring).

(Nomor catatan kaki). Ibid. (ditulis miring), nomor halaman.

Contoh penggunaan ibid ini adalah.

1. Merle Calvin Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Penerbit Serambi, 2008, hal. 50.

2. Ibid.

3. Ibid., hal. 79.

Cara Membuat Footnote Op. Cit dan Loc. Cit

Selain ibid, Anda juga bisa mengetahui cara membuat footnote op. cit dan loc. cit dalam penulisan artikel ilmiah, seperti.

1. Cara Membuat Footnote Op. Cit

Secara umum, format penulisan yang bisa Anda gunakan ketika membuat footnote op. cit adalah.

(Nomor catatan kaki). Nama penulis, op.cit. (ditulis miring), nomor halaman.

Contoh penerapan cara membuat footnote op. cit ini adalah.

1. Merle Calvin Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Penerbit Serambi, 2008, hal. 50.

2. Lukmanul Hakim, “HISTORIOGRAFI MODERN INDONESIA: Dari Sejarah Lama Menuju Sejarah Baru.” Khazanah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam (2018), hal. 77.

3. Merle Calvin Ricklefs, op. cit, hal. 79.

2. Cara Membuat Footnote Loc. Cit

Format penulisan yang pada umumnya digunakan untuk membuat footnote loc. cit adalah.

(Nomor catatan kaki). Nama penulis, loc.cit (ditulis miring).

Adapun contoh penerapan cara membuat footnote loc. cit adalah.

1. Merle Calvin Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Penerbit Serambi, 2008, hal. 50.

2. Lukmanul Hakim, “HISTORIOGRAFI MODERN INDONESIA: Dari Sejarah Lama Menuju Sejarah Baru.” Khazanah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam (2018), hal. 77.

3. Merle Calvin Ricklefs, loc. cit.


Itulah cara membuat footnote ibid, op. cit, dan loc. cit yang bisa Anda gunakan ketika membuat catatan kaki dalam penulisan artikel ilmiah.

Dapatkan pula informasi serta tips menarik lainnya dengan mengunjungi situs parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia.

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *