Memahami Batasan Masalah dalam Riset Ilmiah

batasan masalah

Batasan masalah merupakan salah satu bagian penting yang mesti ada dalam sebuah riset ilmiah. Apakah Anda sudah memahami informasi terkait bagian yang satu ini?

Jika Anda masih belum terlalu paham dengan batasan dalam riset ilmiah, tidak perlu khawatir! Kali ini Parafrase Indonesia akan memberikan informasi lengkap terkait batasan masalah tersebut.

Jadi pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan, ya!

Batasan Masalah dalam Penelitian

Batasan masalah adalah pembatasan atau penjelasan yang dibuat oleh seorang peneliti untuk menentukan cakupan atau lingkup yang digunakan dalam sebuah penelitian. Penentuan cakupan penelitian ini digunakan agar riset ilmiah yang sedang dikerjakan bisa menjadi lebih fokus dan terarah.

Seperti yang Anda ketahui, sebuah riset ilmiah biasanya mengangkat tema bahasan tertentu dalam pembahasannya. Tema yang diangkat ini bisa berkaitan dengan latar belakang keilmuan yang dimiliki oleh seorang peneliti.

Adanya batasan masalah ini akan membantu penulis dalam membatasi pembahasan yang dia teliti. Dengan demikian, hasil penelitian yang didapatkan tidak akan melebar ke mana-mana dan hanya berfokus pada batasan utama yang sudah ditentukan sebelumnya.

Terdapat beberapa alasan mengapa bagian ini penting dalam sebuah penelitian, seperti.

1. Mencegah Penelitian Terlalu Luas

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, batasan masalah akan mencegah sebuah penelitian menjadi terlalu luas. Hal ini akan membantu peneliti agar bisa fokus untuk mencapai tujuan utama yang sudah ditentukan.

2. Mempermudah Proses Pengumpulan Data

Batasan dalam riset ilmiah juga akan mempermudah proses pengumpulan data. Para peneliti hanya perlu mengumpulkan data yang relevan dan sesuai dengan batasan yang digunakan dalam penelitian ilmiah.

3. Efisiensi Pengerjaan

Penggunaan batasan ini juga akan membuat pengerjaan penelitian menjadi lebih efisien. Seorang peneliti akan bisa menghemat waktu, biaya, hingga tenaga dalam proses pengerjaan ketika menerapkan batasan ini.

4. Memastikan Penelitian Lebih Mendalam

Tema bahasan yang fokus akan membuat hasil penelitian menjadi lebih mendalam. Oleh sebab itu, penerapan batasan dan ruang lingkup tertentu akan membantu Anda untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal.

5. Mempermudah Pembaca dalam Memahami Hasil Penelitian

Alasan terakhir mengapa seorang peneliti perlu menerapkan batasan dalam riset yang dia kerjakan adalah agar pembaca bisa lebih mudah dalam memahami hasil penelitian. Pembaca akan menangkap fokus utama penelitian dengan jelas ketika Anda menerapkan hal yang satu ini.

Komponen Batasan Masalah

Ketika menentukan batasan dalam sebuah riset, terdapat beberapa komponen yang perlu Anda perhatikan ketika membuat instrumen ini. Terdapat beberapa komponen yang berkaitan dengan batasan dalam sebuah riset ilmiah, yakni.

1. Cakupan Penelitian

Komponen ini berfungsi untuk menjelaskan aspek spesifik yang menjadi fokus sebuah penelitian. Aspek spesifik ini bisa berkaitan dengan tema bahasan atau masalah utama yang diangkat dalam riset ilmiah tersebut.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menjadi komponen berikutnya yang perlu Anda perhatikan ketika menentukan batasan riset ilmiah. Dalam penerapannya, terdapat dua jenis variabel penelitian yang bisa Anda gunakan, yaitu.

a. Variabel bebas atau independen (memengaruhi).

b. Variabel terikat atau dependen (dipengaruhi).

3. Objek Penelitian

Komponen berikutnya yang perlu Anda perhatikan dalam menentukan batasan riset adalah objek penelitian. Objek dalam sebuah riset ini bisa berupa individu, kelompok, fenomena, dan lainnya sesuai dengan tema bahasan yang Anda angkat dalam penelitian yang sedang dikerjakan.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian juga menjadi komponen penting yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan batasan riset ilmiah. Perkirakan periode waktu pengerjaan penelitian yang Anda kerjakan, baik dalam bulan maupun tahun agar bisa menentukan batasan yang tepat.

5. Tempat Penelitian

Komponen terakhir yang penting diperhatikan dalam menentukan batasan riset ilmiah adalah tempat penelitian. Komponen ini merujuk kepada lokasi spesifik tempat Anda melakukan proses penelitian, seperti sekolah, lembaga, instansi, atau area geografis lainnya.

Cara Membuat Batasan Masalah

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Lalu apa saja yang mesti Anda lakukan ketika ingin menentukan batasan dalam sebuah riset ilmiah? Terdapat beberapa tahapan yang bisa Anda terapkan ketika membuat bagian ini, yaitu.

1. Identifikasi Masalah Utama

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengidentifikasi masalah utama. Tentukan fokus penelitian Anda berdasarkan permasalahan yang ingin diteliti lebih dalam.

2. Lakukan Kajian Literatur

Setelah mengidentifikasi masalah, tahapan berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah melakukan kajian literatur dengan tema bahasan serupa sebelumnya. Dengan memahami teori dan hasil penelitian terdahulu, Anda akan lebih mudah dalam menentukan aspek yang relevan dan sesuai untuk digunakan sebagai batasan nantinya.

3. Tentukan Variabel Penelitian

Anda juga perlu menentukan variabel penelitian dalam menentukan batasan riset ilmiah. Anda bisa memilih apakah ingin menggunakan variabel bebas atau terikat dalam riset ilmiah yang akan dikerjakan.

4. Batasi Cakupan Penelitian

Setelah itu, batasi cakupan penelitian yang akan Anda lakukan. Anda bisa berfokus kepada tiga aspek utama yang digunakan sebagai batasan, yakni subjek penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

5. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Spesifik

Pastikan untuk menulis batasan masalah dengan bahasa yang jelas dan spesifik. Hal ini bertujuan agar batasan yang digunakan bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca.

6. Konsultasikan dengan Ahli

Terakhir jika Anda masih merasa kesulitan dalam menentukan batasan, bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti akademisi, dosen, dan lainnya. Konsultasi dengan ahli ini akan membantu Anda dalam menentukan batasan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Contoh Batasan Masalah

Berikut ini contoh batasan masalah yang bisa Anda temukan dalam sebuah riset ilmiah, yakni.

a. Judul Penelitian:

“Pengaruh Metode Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA di Kota Y.”

b. Batasan Masalah:

b.a. Cakupan Penelitian: Fokus pada metode pembelajaran daring dan hasil belajar siswa.

b.b. Variabel Penelitian:

b.b.a. Variabel Bebas: Metode pembelajaran daring.

b.b.b. Variabel Terikat: Hasil belajar siswa.

b.c. Objek Penelitian: Siswa kelas XI SMA di Kota Y.

b.d. Waktu Penelitian: Januari – Maret 2024.

b.e. Tempat Penelitian: Sekolah-sekolah SMA di Kota Y.

c. Rumusan Batasan Masalah:

“Penelitian ini membatasi pada pengaruh metode pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa kelas XI di sekolah-sekolah SMA Kota Y selama periode Januari hingga Maret 2024.”

Perbedaan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ilmiah, terdapat satu instrumen lain yang mirip dengan batasan masalah, yakni lingkup penelitian. Meskipun sama-sama berfungsi untuk membuat penelitian menjadi lebih fokus, kedua instrumen ini sebenarnya memiliki perbedaan antara satu sama lain.

Adapun perbedaan dari batasan masalah dan ruang lingkup penelitian adalah.

AspekBatasan MasalahLingkup Penelitian
DefinisiFokus pada pembatasan aspek-aspek dalam penelitian.Menjelaskan area atau bidang yang dicakup oleh penelitian.
TujuanMembatasi agar penelitian lebih fokus dan terarah.Menjelaskan gambaran umum area yang diteliti.
IsiCakupan, variabel, objek, waktu, dan tempat penelitian.Topik utama, teori, metode penelitian, dan objek luas.
ContohFokus pada siswa kelas XI dan metode daring di Kota Y.Menjelaskan tentang metode pembelajaran secara umum.

Itulah pembahasan lengkap seputar batasan masalah dalam penelitian ilmiah.

Dapatkan lebih banyak informasi terkait penelitian dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *