Ramadhan atau Ramadan? Ini Penulisannya yang Sesuai dengan KBBI

ramadhan atau ramadan

Menjelang Ramadan, sudah mulai banyak artikel yang berisi informasi terkait bulan suci bagi umat Islam tersebut. Namun apakah Anda sudah mengetahui bagaimana penulisan yang tepat untuk penyebutan bulan suci bagi umat Islam tersebut, apakah Ramadhan atau Ramadan?

Jika melihat beberapa informasi yang berseliweran, mulai dari iklan produk, program acara, dan sebagainya, kebanyakan penulisan narasi yang disampaikan menggunakan kata “Ramadhan” untuk menyebutkan nama bulan suci ini. Namun ada juga beberapa artikel yang menggunakan nama “Ramadan” untuk menyampaikan informasi dengan bulan suci tersebut.

Lantas bagaimana penulisan yang benar terkait penyebutan bulan puasa ini? Apakah menggunakan kata Ramadhan atau Ramadan?

Pada dasarnya, Anda bisa saja mengecek Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI untuk menemukan kata yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui kesalahan penulisan kata yang tidak baku dan sering digunakan dalam sebuah tulisan.

Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan penggunaan kata yang tepat antara Ramadhan atau Ramadan yang sesuai dengan KBBI. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan informasi terkait daftar kata yang berkaitan dengan bulan suci ini dan juga sering salah tulis dalam sebuah tulisan.

Oleh karena itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara keseluruhan.

Mana yang Benar, Ramadhan atau Ramadan?

Lantas apa penulisan kata yang benar untuk penyebutan bulan puasa ini, apakah Ramadhan atau Ramadan? Ternyata penulisan yang sesuai dengan KBBI adalah Ramadan tanpa menggunakan huruf “h”.

Jika Anda mengetik kata “Ramadhan” di KBBI, maka sistem akan menunjukkan bahwa kata tersebut tidak baku. Selain itu, hasil pencarian akan langsung dialihkan pada kata “Ramadan”.

Di KBBI, kata Ramadan sendiri memiliki arti sebagai, “Bulan ke-9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari), pada bulan ini orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa.” Jadi arti kata ini sesuai dengan maksud bulan Ramadan yang identik dengan momen puasa bagi umat muslim.

Lalu mengapa kata baku untuk bulan puasa ini menggunakan nama Ramadan, bukan Ramadhan? Penggunaan nama Ramadan sendiri merujuk kepada transliterasi dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia di KBBI yang sesuai dengan kaidah kebakuan.

Di bahasa Arab, huruf ض (dhad) dialihbahasakan menjadi “d” dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, penggunaan kata baku bagi bulan suci ini adalah Ramadan.

Penggunaan kata “Ramadhan” yang juga sering ditemukan diakibatkan oleh transliterasi langsung dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Namun penggunaan kata “Ramadhan” ini tentu tidak sesuai jika Anda mengerjakan sebuah tulisan yang bersifat resmi atau akademik.

Adapun contoh penggunaan kata yang tepat untuk penyebutan bulan suci ini adalah.

a. Benar: Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh keberkahan.

b. Salah: Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh keberkahan.

Daftar Kata Seputar Ramadan yang Sering Salah Tulis

Selain kata Ramadhan atau Ramadan, ternyata ada juga penulisan istilah terkait bulan suci ini yang sering kali salah dan tidak sesuai dengan ketentuan bakunya. Sama seperti kasus sebelumnya, kesalahan ini biasanya muncul akibat banyaknya penggunaan kata tersebut yang ditemukan dalam sehari-harinya.

Untuk menghindari kesalahan yang sama, Anda mesti mengetahui daftar kata apa saja yang sering kali salah tulis dalam sebuah penulisan. Adapun daftar kata yang berhubungan dengan bulan Ramadan dan sering salah tulis dalam penulisan beserta perbaikannya adalah.

Salah TulisBenar Menurut KBBIPenjelasan
RamadhanRamadanMenggunakan huruf “d”, bukan “dh”.
Idul FitriIdulfitriDitulis serangkai sesuai aturan ejaan KBBI.
Idul AdhaIduladhaDitulis serangkai sesuai aturan ejaan KBBI.
Zakat FitrahZakat fitrahKata “fitrah” tidak diawali huruf kapital kecuali di awal kalimat.
TadarusTadarusSudah sesuai KBBI, meskipun sering salah tulis sebagai “tadarrus.”
InfaqInfakPenulisan tanpa huruf “q” sesuai transliterasi KBBI.
ShalatSalatHuruf “h” di tengah dihilangkan dalam ejaan KBBI.
Shalat TarawihSalat TarawihSama seperti “salat,” gunakan ejaan tanpa “h.”
SahurSahurSudah sesuai KBBI, tetapi kadang salah tulis sebagai “suhur.”
Lailatul QadarLailatulqadarDitulis serangkai jika digunakan sebagai istilah khusus.
Halal bi HalalHalalbihalalDitulis serangkai karena merupakan istilah baku di KBBI.
I’tikafItikafPenulisan tanpa tanda apostrof dalam transliterasi KBBI.

Penulisan Bulan Ramadan yang Tepat

Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah penulisan yang tepat terkait bulan Ramadan. Dengan demikian, Anda bisa terhindar dari kesalahan yang sering dilakukan penulis lain ketika membuat tulisan terkait bulan suci ini.

Terdapat beberapa hal yang mesti Anda perhatikan untuk membuat penulisan bulan Ramadan yang tepat dalam sebuah tulisan, seperti.

A. Kapitalisasi Huruf “Bulan”

Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah kapitalisasi kata “Bulan” yang biasanya mengikuti penyebutan Ramadan. Dalam penulisan, huruf pertama dari kata “Bulan” bisa saja ditulis kapital maupun tidak.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Penentuan penulisan kapital atau tidak ini tergantung pada penggunaan kata “Bulan” tersebut dalam sebuah kalimat. Adapun penjelasan lebih lanjut terkait hal ini adalah.

a. Huruf Pertama “Bulan” Kapital

Huruf pertama pada kata “Bulan” ditulis kapital ketika digunakan sebagai judul dalam sebuah tulisan. Selain itu, jika kata ini berada di awal kalimat, maka huruf pertama juga perlu ditulis kapital.

Contoh penulisan huruf pertama “Bulan” yang kapital adalah “Bulan Ramadan merupakan momen suci dan penuh berkah bagi umat Islam.”

b. Huruf Pertama “Bulan” Tidak Kapital

Penulisan huruf pertama “Bulan” tidak perlu kapital jika kata tersebut digunakan di tengah kalimat. Jika kata ini digunakan sebagai kata umum, maka tidak perlu ditulis kapital juga.

Adapun contoh penulisan “Bulan” tanpa perlu kapital adalah “Saya akan berpuasa pada bulan Ramadan.”

B. Penulisan Kata Ramadan

Ramadan merupakan penyebutan salah satu nama bulan yang ada di kalender Hijriah. Oleh sebab itu, huruf “R” pada kata ini mesti selalu Anda tulis dengan huruf kapital selayaknya bulan-bulan lain yang ada di kalender masehi.

Itulah informasi lengkap terkait penggunaan kata Ramadhan atau Ramadan yang tepat dan sesuai dengan ketentuan KBBI.

Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *