Wawancara Kualitatif: Jenis, Cara Membuat Pertanyaan, dan Panduannya

wawancara kualitatif

Wawancara merupakan salah satu sumber data yang bisa Anda gunakan ketika melakukan penelitian kualitatif.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda sebagai seorang peneliti untuk memahami berbagai hal terkait wawancara dalam riset ilmiah ini.

Dalam artikel ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait wawancara dalam penelitian kualitatif tersebut, mulai dari jenis hingga panduannya.

Jadi pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan informasi secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Wawancara

Wawancara adalah kegiatan di mana dua orang atau lebih melakukan percakapan dengan topik bahasan tertentu.

Dua pihak yang berkomunikasi dalam kegiatan wawancara ini bertindak selaku narasumber dan pewawancara.

Pewawancara akan menanyakan berbagai hal tentang topik bahasan tertentu kepada narasumber. Di sisi lain, narasumber akan memberikan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh pewawancara berdasarkan wawasan yang dia miliki.

Informasi yang didapatkan dalam proses wawancara ini bisa berupa data dan informasi terkait tema bahasan tertentu.

Hal inilah yang mendasari mengapa wawancara bisa menjadi salah satu sumber rujukan bagi seorang peneliti yang melakukan riset ilmiah, khususnya yang bersifat kualitatif.

Dalam praktiknya terdapat tiga jenis wawancara yang bisa digunakan, yakni:

1. Wawancara Terstruktur

Jenis pertama dari aktivitas ini adalah wawancara terstruktur. Dalam wawancara ini, pewawancara akan membuat daftar pertanyaan yang ingin disampaikan kepada narasumber secara rinci dan lengkap.

2. Wawancara Semi Terstruktur

Wawancara semi terstruktur merupakan jenis kedua dari aktivitas yang satu ini. Pada wawancara jenis ini, pewawancara tetap mempersiapkan daftar pertanyaan yang diajukan.

Namun dalam proses wawancara, pewawancara bisa menanyakan berbagai hal lain secara kondisional meskipun tidak dicantumkan dalam daftar pertanyaan.

3. Wawancara Tidak Terstruktur

Jenis wawancara terakhir yang bisa digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara jenis ini biasanya banyak digunakan untuk penelitian yang bersifat kualitatif.

Sebab pewawancara tidak mempersiapkan daftar pertanyaan secara spesifik. Proses wawancara ini biasanya dimulai dengan satu kata kunci dari tema bahasan tertentu.

Nantinya percakapan akan terus berkembang berdasarkan komunikasi dua arah dari pewawancara dan narasumber. Biasanya wawancara jenis ini akan menghasilkan informasi yang kaya dan beragam.

Cara Membuat Pertanyaan Wawancara Kualitatif

Lalu bagaimana cara membuat pertanyaan wawancara untuk penelitian yang bersifat kualitatif? Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda terapkan ketika proses menyusun pertanyaan wawancara, yaitu:

1. Tentukan Tujuan dan Fokus Penelitian

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah tentukan tujuan serta fokus dari penelitian ilmiah yang dikerjakan.

Dengan demikian, Anda bisa menyusun pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada narasumber berdasarkan tujuan dan fokus penelitian tersebut.

2. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Pastikan untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami dalam menyusun pertanyaan wawancara. Hindari menggunakan istilah teknis, singkatan, hingga kata-kata yang bersifat asumsi, menghakimi, dan sejenisnya.

3. Susun Pertanyaan dengan Logis dan Sistematis

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menyusun daftar pertanyaan dengan logis dan sistematis.

Anda bisa mengatur alur pertanyaan dari yang umum ke spesifik agar proses wawancara bisa berjalan lancar nantinya.

4. Gunakan Pertanyaan yang Sesuai

Hal terakhir yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan pertanyaan yang sesuai dengan jenisnya. Terdapat dua jenis pertanyaan yang bisa Anda ajukan dalam proses wawancara, yakni terbuka dan tertutup.

Pertanyaan terbuka akan memberi kesempatan bagi narasumber untuk memberikan jawaban secara bebas.

Di sisi lain, pertanyaan tertutup akan membuat narasumber memilih jawaban dari pilihan yang sudah Anda sediakan.

Contoh Daftar Pertanyaan Wawancara Penelitian Kualitatif

Berikut contoh daftar pertanyaan wawancara penelitian kualitatif untuk tema bahasan transportasi umum:

1. Pertanyaan Umum tentang Pengalaman Menggunakan Transportasi Umum

A. Frekuensi Penggunaan:

a. Seberapa sering Anda menggunakan transportasi umum dalam sehari-hari?

b. Untuk tujuan apa saja Anda biasanya menggunakan transportasi umum?

B. Pilihan Moda Transportasi:

a. Moda transportasi umum apa yang paling sering Anda gunakan? Mengapa?

b. Apa pertimbangan utama Anda dalam memilih moda transportasi umum?

C. Kepuasan:

a. Seberapa puas Anda dengan layanan transportasi umum yang ada saat ini? Jelaskan.

b. Aspek apa saja dari layanan transportasi umum yang membuat Anda puas/tidak puas?

2. Pertanyaan tentang Kualitas Layanan

A. Ketepatan Waktu:

a. Seberapa sering jadwal transportasi umum yang Anda gunakan tepat waktu?

b. Apa dampak keterlambatan transportasi umum terhadap aktivitas Anda?

B. Ketersediaan:

a. Apakah Anda merasa mudah mendapatkan transportasi umum ketika Anda membutuhkannya?

b. Apakah frekuensi perjalanan transportasi umum sudah cukup?

C. Keamanan dan Kenyamanan:

a. Seberapa aman Anda merasa ketika menggunakan transportasi umum?

b. Apakah fasilitas yang tersedia di transportasi umum sudah memadai (kursi, AC, kebersihan)?

D. Informasi:

a. Apakah Anda mudah mendapatkan informasi tentang jadwal dan rute transportasi umum?

b. Media apa yang paling sering Anda gunakan untuk mendapatkan informasi tersebut?

3. Pertanyaan tentang Masalah dan Solusi

A. Masalah yang Dihadapi:

a. Apa saja masalah utama yang Anda hadapi saat menggunakan transportasi umum?

b. Bagaimana masalah tersebut mempengaruhi aktivitas sehari-hari Anda?

B. Saran Perbaikan:

a. Apa yang menurut Anda perlu diperbaiki dari layanan transportasi umum?

b. Apa saja solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut?

C. Perbandingan dengan Moda Transportasi Lain:

Jika dibandingkan dengan moda transportasi lain (pribadi atau online), apa kelebihan dan kekurangan transportasi umum?

4. Pertanyaan tentang Perilaku dan Kebiasaan

A. Pengaruh Transportasi Umum terhadap Gaya Hidup:

a. Apakah penggunaan transportasi umum mempengaruhi gaya hidup Anda (misalnya, pilihan tempat tinggal, aktivitas sehari-hari)?

b. Bagaimana transportasi umum memengaruhi interaksi sosial Anda?

B. Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Moda Transportasi:

Faktor apa saja yang paling memengaruhi pilihan Anda untuk menggunakan transportasi umum (misalnya, biaya, waktu tempuh, kenyamanan)?

C. Kesediaan Beralih:

Dalam kondisi apa Anda bersedia beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum?

5. Pertanyaan Khusus (Tergantung Fokus Penelitian)

A. Pengaruh Kebijakan:

a. Bagaimana kebijakan pemerintah terkait transportasi umum memengaruhi perilaku Anda?

b. Apakah Anda mengetahui adanya program atau insentif untuk mendorong penggunaan transportasi umum?

B. Pengaruh Teknologi:

Bagaimana teknologi (misalnya, aplikasi transportasi online, pembayaran non-tunai) memengaruhi pengalaman Anda menggunakan transportasi umum?

C. Persepsi terhadap Transportasi Umum:

a. Bagaimana persepsi masyarakat umum terhadap transportasi umum di wilayah Anda?

b. Faktor apa yang memengaruhi persepsi tersebut?

Panduan Wawancara Kualitatif

Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah panduan yang perlu dilakukan seorang peneliti ketika ingin melakukan wawancara untuk penelitian kualitatif.

Adapun prosedur yang bisa Anda lakukan ketika menjalani aktivitas yang satu ini adalah:

1. Identifikasi Partisipan

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah identifikasi partisipan yang akan diwawancarai. Sesuaikan narasumber wawancara Anda dengan riset ilmiah yang sudah dikerjakan.

2. Tentukan Jenis Wawancara

Setelah memilih partisipan atau narasumber, langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menentukan jenis wawancara.

Jika Anda memilih wawancara terstruktur, maka bisa menyusun daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber dalam aktivitas ini.

3. Siapkan Alat Perekam

Anda juga bisa mempersiapkan alat perekam yang nantinya digunakan dalam proses wawancara. Pastikan alat perekam sudah tersedia dengan baik agar tidak ada kendala ketika proses wawancara nantinya.

Selain itu, pastikan juga Anda sudah meminta izin kepada narasumber untuk merekam wawancara yang dilakukan.

Dengan demikian, Anda bisa memanfaatkan sumber rekaman wawancara tersebut sebagai data penelitian nantinya.

4. Susun Protokol Wawancara

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah menyusun protokol wawancara. Protokol ini berguna agar Anda bisa mencatat jawaban yang disampaikan oleh narasumber sekaligus menangkap respon yang dia berikan.

5. Tentukan Tempat dan Waktu Wawancara

Pastikan juga ketersediaan tempat yang akan digunakan dalam proses wawancara. Anda bisa memilih ruangan yang tenang agar tidak ada gangguan ketika menjalankan wawancara.

Jika tempat yang digunakan sudah tersedia, Anda bisa mengatur waktu wawancara dengan narasumber. Pastikan waktu wawancara tersedia dengan baik agar Anda bisa menggali informasi dari narasumber secara maksimal nantinya.

6. Lakukan Wawancara dengan Maksimal

Setelah semua persiapan selesai dilakukan, langkah terakhir yang bisa Anda lakukan adalah melakukan wawancara dengan maksimal.

Pastikan untuk menjaga etika wawancara dengan baik, seperti menghargai narasumber dengan bersikap sopan santun sehingga Anda bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara mendalam.

Itulah penjelasan lengkap terkait wawancara dalam penelitian kualitatif, mulai dari jenis hingga panduan pelaksanaannya.

Dapatkan informasi lebih lengkap seputar penyusunan karya ilmiah hanya di parafraseindonesia.com!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *