9 Kesalahan Dosen dalam Menyusun Buku Monograf

kesalahan menyusun buku monograf

Buku monograf merupakan karya ilmiah yang memiliki substansi pembahasan dalam bidang keilmuan tertentu. Topik bahasan dalam monograf ini spesifik pada satu bidang saja.

Ketika mengerjakan monograf, penulis harus melakukan penelitian ilmiah terlebih dahulu terkait topik bahasan yang ditulis. Hal ini bertujuan agar setiap informasi yang ada di dalam buku tersebut kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan.

Namun, ternyata masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan oleh dosen ketika menyusun monograf.

Lantas, apa sajakah kesalahan tersebut? Simak selengkapnya berikut ini!

Kesalahan Dosen saat Menyusun Buku Monograf

Berikut beberapa kesalahan yang sering dijumpai dalam pengerjaan buku monograf, yaitu:

1. Kurang Fokus Terhadap Target Pembaca

Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh seorang penulis dalam menyusun monograf adalah tidak fokus terhadap target pembaca. Hal ini membuat bahasan yang ada di buku tersebut tidak relevan dengan kebutuhan pembaca.

Jika hal ini terjadi, tentu monograf yang Anda hasilkan tidak akan mendapatkan banyak pembaca. Sebab pembaca tentu akan lebih memprioritaskan bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

2. Struktur Buku yang Tidak Sistematis

Anda juga perlu memperhatikan struktur penulisan yang ada dalam monograf. Jangan sampai struktur penulisan dalam buku tersebut tidak sistematis.

Jika monograf Anda memiliki struktur yang tidak sistematis, tentu pembahasan di dalamnya akan berantakan. Penulisan yang tidak sistematis ini tentu akan menyulitkan pembaca untuk memahami informasi yang ingin disampaikan buku tersebut.

Perhatikan alur dan logika penulisan ketika Anda mengerjakan monograf. Dengan demikian, struktur penulisan bisa menjadi sistematis dari awal hingga akhir.

Lebih Banyak tentang Monograf:

3. Penggunaan Data yang Tidak Diperbarui

Penggunaan data merupakan komponen penting yang wajib Anda gunakan saat mengerjakan monograf. Namun Anda juga wajib memperhatikan informasi yang ada di dalam sumber rujukan tersebut.

Jangan sampai data yang Anda gunakan ternyata sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengecek kembali sumber rujukan yang digunakan agar data yang dipakai dalam penulisan monograf merupakan informasi terbaru dan bisa dipertanggung jawabkan.

4. Terlalu Banyak Istilah Teknis

Kesalahan berikutnya yang sering dilakukan dosen dalam menulis monograf adalah terlalu banyak menggunakan istilah teknis. Monograf memang menjadi salah satu karya tulis yang ditujukan untuk keperluan akademik.

Meskipun demikian, Anda tetap wajib memperhatikan penggunaan istilah teknis dalam penulisan buku monograf. Sebab tidak semua pembaca bisa memahami secara langsung arti dari istilah teknis yang Anda gunakan.

Usahakan untuk seimbang dalam melakukan penulisan agar informasi yang disampaikan tetap bisa dipahami secara keseluruhan oleh pembaca.

5. Kualitas Referensi Kurang Kredibel

Masih berkaitan dengan sumber rujukan, Anda juga perlu memperhatikan kualitas dari referensi yang digunakan dalam penulisan monograf. Pastikan untuk selalu menggunakan sumber rujukan yang kredibel dan dapat dipercaya.

Jika Anda menggunakan referensi yang kurang kredibel, maka kualitas buku monograf yang dihasilkan tentu tidak baik. Oleh sebab itu, selalu gunakan sumber rujukan yang kredibel agar informasi yang Anda tuliskan bisa dipertanggung jawabkan.

6. Terlalu Banyak Isi yang Berulang

Pembahasan yang sering diulang-ulang juga menjadi salah satu kesalahan yang sering dilakukan seorang dosen ketika menulis buku monograf. Isi yang diulang-ulang ini tentu akan membingungkan para pembaca.

Kesalahan ini biasanya terjadi ketika seorang penulis kekurangan data dan sumber rujukan yang bisa diolah dalam proses penulisan. Oleh sebab itu, pastikan referensi yang Anda miliki cukup sehingga tidak melakukan kesalahan yang satu ini.

7. Desain dan Layout yang Tidak Menarik

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Kesalahan berikutnya yang sering terjadi ketika dosen menyusun monograf adalah desain dan layout yang tidak menarik. Pada dasarnya, desain dan layout ini memang tidak dibuat secara langsung oleh penulis.

Namun seorang penulis tetap bisa mengarahkan dan berkonsultasi dengan editor untuk membuat desain buku yang menarik. Jika desain dan layout yang digunakan tidak menarik, tentu para pembaca tidak akan berminat dengan monograf yang sudah diterbitkan.

8. Tidak Menyediakan Ringkasan Bab

Kesalahan berikutnya yakni tidak menyediakan ringkasan bab. Jika diibaratkan, ringkasan bab ini bisa menjadi sampel yang berguna agar pembaca mengetahui gambaran umum pembahasan yang ada di dalam buku tersebut.

Ketika seorang penulis tidak menyediakan ringkasan bab dari buku tersebut, tentu pembaca akan mendapatkan informasi yang terbatas terkait karya tulis ilmiah yang dibuat. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada minat pembaca untuk membaca buku tersebut lebih lanjut.

9. Tidak Mengurus ISBN atau Hak Cipta

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan dosen ketika menyusun monograf adalah tidak mengurus ISBN atau hak cipta. Sebaik apapun monograf yang Anda buat, hal ini tidak akan berarti ketika karya ini tidak memiliki ISBN dalam terbitannya.

Jika monograf tidak memiliki ISBN, maka Anda tidak akan bisa mendapatkan berbagai manfaat dari karya ilmiah tersebut. Oleh sebab itu, pastikan untuk memilih penerbit yang tepat agar monograf yang Anda lolos pengajuan dan memiliki ISBN.

Bagaimana Agar Terhindar dari Kesalahan Tersebut?

Kesalahan-kesalahan di atas biasanya dilatar belakangi oleh berbagai hal, seperti keterbatasan waktu, padatnya aktivitas, dan deadline dosen yang begitu ketat.

Mengingat begitu besar risiko dari kesalahan penulisan monograf, Parafrase Indonesia ingin mendampingi para dosen di Indonesia untuk menghasilkan monograf berkualitas.

Melalui Layanan Parafrase Konversi, Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menyusun monograf. Anda hanya perlu mengirimkan karya ilmiah (tesis, disertasi, artikel jurnal, dan hasil penelitian lainnya), tim bersertifikasi BNSP dari Kami akan mengonversi karya ilmiah Anda menjadi monograf yang berkualitas dan sesuai standar Dikti.

Tak hanya itu, Kami juga memberikan garansi hingga naskah Anda lolos ISBN sehingga buku tersebut bisa Anda gunakan untuk memenuhi laporan BKD.

Jadi, tunggu apa lagi? Ubah karya ilmiah Anda menjadi monograf untuk jabatan fungsional yang lebih tinggi!

Kirim naskah Anda sekarang!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *