Landasan teori merupakan salah satu bagian penting yang mesti ada dalam sebuah karya tulis ilmiah. Bagian yang juga dikenal sebagai kajian teori ini bisa menjadi landasan dasar bagi seorang peneliti dalam melakukan proses penelitian ilmiah.
Kali ini Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait instrumen penelitian ini. Jadi bagi Anda yang masih belum terlalu paham dengan landasan teori ini, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga akhir agar mendapatkan informasi secara lengkap dan menyeluruh.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Landasan Teori?
Secara umum, landasan teori atau kajian teori bisa didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang berisi penjelasan teori ilmiah yang digunakan dalam sebuah penelitian ilmiah. Kerangka konseptual ini digunakan agar seorang peneliti bisa memahami, menjelaskan, hingga menganalisis masalah yang dibahas dalam penelitian yang sedang dia kerjakan.
Dalam penyusunannya, kajian teori ini dibuat dengan menggunakan literatur ilmiah yang sudah ada sebelumnya. Peneliti bisa menggunakan berbagai karya tulis ilmiah yang dibuat oleh akademisi sebelumnya dengan tema serupa, baik dalam bentuk artikel jurnal, buku, dan sejenisnya.
Dari sumber literatur inilah nantinya seorang peneliti bisa merumuskan kajian teori yang dia gunakan dalam penelitian. Kajian teori ini juga bisa menjadi dasar bagi seorang peneliti atas riset ilmiah yang dia buat.
Dalam penerapannya, landasan teori ini menjadi bagian penting yang tidak boleh Anda lewatkan begitu saja dalam proses pengerjaan riset. Sebab kajian teori ini memiliki beberapa fungsi penting dalam penggunaannya, seperti.
a. Memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ilmiah.
b. Menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya yang digunakan dalam riset ilmiah.
c. Mengarahkan hipotesis atau dugaan sementara yang akan dibuktikan dalam penelitian.
d. Memberikan kerangka berpikir yang sistematis bagi peneliti, sehingga bisa membuat hasil penelitian yang fokus dan terarah dengan baik nantinya.
Isi Landasan Teori
Anda juga perlu memperhatikan beberapa elemen ketika membuat landasan teori. Terdapat beberapa elemen yang menjadi isi dari bagian ini dalam sebuah riset ilmiah, yakni.
1. Teori Utama
Elemen pertama yang terdapat pada bagian kajian ini adalah teori utama. Elemen ini berfungsi sebagai dasar yang digunakan oleh seorang peneliti untuk menjawab masalah yang diangkat dalam penelitian.
2. Definisi Konsep
Seorang peneliti juga mesti merumuskan definisi dari sebuah konsep ketika membuat kajian teori. Definisi konsep ini berisi informasi terkait penjelasan mendalam tentang hal-hal kunci yang digunakan dalam riset ilmiah.
3. Penjelasan Variabel Penelitian
Variabel penelitian juga menjadi salah satu elemen penting yang wajib Anda perhatikan ketika menyusun kajian teori. Berikan penjelasan terkait variabel yang Anda gunakan dalam riset ilmiah, baik yang bersifat bebas maupun terikat.
4. Kerangka Berpikir
Hal berikutnya yang mesti ada dalam isi landasan teori adalah kerangka berpikir. Elemen ini berisi rangkaian pemikiran logis dari seorang peneliti yang menunjukkan hubungan antara sebuah teori dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
5. Penelitian Terdahulu
Elemen terakhir yang mesti ada dalam isi kajian teori adalah penelitian terdahulu. Anda mesti mengulas literatur ilmiah terdahulu untuk memperkuat dasar teori penelitian yang digunakan dalam riset ilmiah.
Cara Membuat Landasan Teori
Lalu bagaimana cara membuat landasan teori tersebut dalam mengerjakan sebuah penelitian ilmiah? Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda gunakan untuk membuat kajian teori, yakni.
1. Identifikasi Topik dan Masalah Penelitian
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengidentifikasi topik yang dibahas dalam penelitian. Pastikan Anda mengangkat tema yang relevan dengan latar belakang keilmuan serta minat yang dimiliki agar sesuai dengan bidang masing-masing.
Selain itu, Anda juga perlu menentukan masalah utama yang akan diteliti dalam riset ilmiah. Pastikan masalah yang dibahas relevan dengan topik penelitian yang Anda gunakan.
2. Kumpulkan Literatur yang Relevan
Setelah menentukan topik dan masalah penelitian, tahapan berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah mengumpulkan literatur ilmiah yang relevan dengan tema bahasan. Anda bisa menggunakan berbagai macam literatur ilmiah dari para peneliti terdahulu, baik dalam bentuk buku, tesis, artikel jurnal, dan lainnya.
Pastikan literatur ilmiah yang Anda gunakan bersifat valid dan tepercaya. Dengan demikian, landasan teori yang Anda buat bisa dipertanggungjawabkan nantinya.
3. Pilih Teori Utama dan Teori Pendukung
Tahapan berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah memilih teori utama dan teori pendukung yang ingin digunakan. Anda bisa memilih teori utama yang sesuai dengan fokus bahasan penelitian.
Jika dirasa perlu, Anda juga bisa menambahkan teori pendukung lainnya untuk mendukung argumen yang disampaikan, sehingga dasar yang digunakan dalam penelitian menjadi lebih kuat dan kredibel.
4. Analisis Hubungan Antarvariabel
Setelah semua instrumen sebelumnya sudah dipersiapkan, maka Anda bisa mulai melakukan analisis untuk menyusun kajian teori. Anda bisa mengkaji hubungan dari teori yang digunakan dengan variabel yang ada dalam pembahasan penelitian.
Kemudian susun kerangka pemikiran berdasarkan teori yang dipilih serta kaitannya dengan variabel penelitian yang Anda gunakan.
5. Susun Secara Sistematis
Jika proses analisis sudah selesai dilakukan, Anda bisa menyusun landasan teori secara sistematis. Anda bisa mulai menulis kajian teori ini dari konsep yang umum ke khusus.
Selain itu, gunakan bahasa yang jelas, logis, dan terstruktur dalam menyusun kajian teori ini. Dengan demikian, landasan yang Anda gunakan bisa mudah untuk dipahami dan tidak rancu.
6. Cantumkan Referensi yang Digunakan
Terakhir, cantumkan setiap referensi yang Anda gunakan dalam menyusun kajian teori. Perhatikan juga format kutipan yang digunakan dalam ketentuan penulisan karya tulis ilmiah yang sedang Anda kerjakan, baik dalam bentuk APA, MLA, Harvard, Vancouver, dan lainnya.
Contoh Landasan Teori
Berikut ini contoh landasan teori yang bisa digunakan untuk penelitian yang membahas tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumtif remaja.
Landasan Teori:
Penelitian ini berfokus pada pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumtif remaja. Konsep perilaku konsumtif didefinisikan sebagai kecenderungan individu untuk membeli barang atau jasa melebihi kebutuhannya. Media sosial, sebagai platform digital yang memungkinkan interaksi sosial secara luas, memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perilaku konsumen.
Teori yang Relevan:
Beberapa teori yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
a. Teori Pembelajaran Sosial (Bandura): Teori ini menjelaskan bahwa individu belajar melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain, termasuk melalui media sosial. Remaja cenderung meniru perilaku teman sebaya yang sering mereka lihat di media sosial, termasuk perilaku konsumtif.
b. Teori Perbandingan Sosial: Teori ini menjelaskan bahwa individu cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain, terutama teman sebaya. Melalui media sosial, remaja dapat melihat gaya hidup teman-temannya yang seringkali menampilkan barang-barang mewah, sehingga memicu keinginan untuk memiliki barang yang sama.
c. Teori Disonansi Kognitif: Teori ini menjelaskan bahwa individu cenderung mencari kesesuaian antara sikap dan perilaku. Jika ada ketidaksesuaian, individu akan berusaha untuk mengurangi disonansi tersebut, misalnya dengan melakukan pembelian untuk memenuhi keinginan yang muncul akibat pengaruh media sosial.
Hasil Penelitian Terdahulu:
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa paparan terhadap iklan di media sosial dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk tertentu. Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa interaksi sosial di media sosial dapat mempengaruhi keputusan pembelian remaja.
Kesimpulan Landasan Teori:
Berdasarkan landasan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki potensi yang besar untuk mempengaruhi perilaku konsumtif remaja. Melalui proses pembelajaran sosial, perbandingan sosial, dan upaya untuk mengurangi disonansi kognitif, remaja cenderung meniru perilaku konsumtif yang mereka lihat di media sosial.
Perbedaan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Informasi terakhir yang bisa Anda dapatkan dalam artikel ini adalah perbedaan antara landasan teori dan tinjauan pustaka. Dua bagian ini memiliki peranan yang sama pentingnya dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah.
Adapun perbedaan dari kedua instrumen dalam penelitian ilmiah ini adalah.
Aspek | Landasan Teori | Tinjauan Pustaka |
Definisi | Kerangka teoritis yang menjelaskan konsep dan teori utama yang mendasari penelitian. | Kajian sistematis terhadap penelitian terdahulu yang relevan. |
Fokus | Menjelaskan teori utama dan konsep kunci dalam penelitian. | Membahas hasil penelitian sebelumnya dan research gap. |
Tujuan | Memberikan dasar teori untuk penelitian. | Menunjukkan kontribusi penelitian baru terhadap studi terdahulu. |
Isi | Teori utama, konsep, definisi variabel, kerangka berpikir. | Hasil penelitian sebelumnya, metode, temuan, dan kesenjangan penelitian. |
Contoh | Teori motivasi Maslow dalam penelitian produktivitas kerja. | Studi A menyatakan faktor X memengaruhi variabel Y. |
Itulah pembahasan lengkap terkait landasan teori dalam proses pengerjaan riset ilmiah.
Dapatkan lebih banyak informasi seputar penelitian dan penyusunan karya ilmiah dengan membaca artikel-artikel terbaru dari Parafrase Indonesia!