Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Konversi Karya Ilmiah Menjadi Buku, Apa Saja?

persiapan sebelum konversi karya ilmiah

Sudahkah Anda apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum konversi karya ilmiah menjadi buku?

Terdapat banyak aspek yang harus Anda lakukan saat hendak menerbitkan buku dari karya ilmiah. Namun, tak perlu khawatir! Konversi karya ilmiah menjadi buku sekarang lebih mudah dengan Layanan Parafrase Konversi dari Parafrase Indonesia.

Lalu, apa saja yang perlu Anda persiapkan? Simak penjelasannya berikut ini!

Apa yang Harus Anda Persiapkan Sebelum Mengubah Karya Ilmiah Menjadi Buku?

Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum konversi karya ilmiah menjadi buku, yakni:

1. Naskah Karya Ilmiah

Hal pertama yang perlu Anda persiapkan adalah naskah karya ilmiah yang akan dikonversi. Hal ini tentu menjadi penting, sebab Anda mesti menentukan terlebih dahulu naskah karya ilmiah yang akan diubah ke dalam bentuk buku nantinya.

Terdapat beberapa jenis naskah karya ilmiah yang bisa Anda gunakan untuk dikonversikan, seperti skripsi, tesis, dan artikel jurnal.

Pastikan naskah karya ilmiah tersebut sudah dalam bentuk final, sehingga memiliki data dan isi pembahasan yang relevan.

Anda cukup mempersiapkan naskah karya ilmiah saja tanpa perlu khawatir dengan isi pembahasannya.

Sebab jika nantinya ditemukan bagian yang masih perlu disempurnakan, maka tim dari Parafrase Indonesia akan memperbaiki pembahasan tersebut selama proses konversi.

Beberapa elemen lain, seperti tabel, grafik, dan lampiran juga bisa Anda tambahkan dalam naskah karya ilmiah yang dipilih. Elemen ini nantinya akan makin memperkaya isi pembahasan buku hasil konversi tersebut.

2. Tujuan dan Target Audiens

Berikutnya, Anda bisa menentukan tujuan utama dari penerbitan buku hasil konversi. Tujuan ini akan membantu Anda untuk menentukan hasil yang diharapkan dari publikasi ilmiah tersebut nantinya.

Bagi seorang dosen, terdapat beberapa tujuan yang bisa dituju ketika menerbitkan buku hasil konversi naskah ilmiah.

Misalnya, Anda bisa menerbitkan buku konversi untuk mengumpulkan angka kredit yang nantinya bisa digunakan dalam mengajukan kenaikan jabatan fungsional akademik.

Selain itu, Anda juga perlu mengenali target audiens yang ingin dituju. Dengan mengenali target audiens, gaya penulisan dan format buku yang dibuat bisa disesuaikan dengan kebutuhan para pembaca nantinya.

3. Tingkat Similarity Index

Anda juga perlu memperhatikan tingkat similarity index dari naskah karya tulis ilmiah yang sudah dipersiapkan. Terdapat beberapa tools yang bisa Anda gunakan untuk mengecek similarity index ini, seperti Turnitin, Copyscape, dan lainnya.

Biasanya naskah karya tulis ilmiah yang langsung dipublikasikan akan memiliki similarity index yang tinggi nantinya. Namun jika Anda mendapatkan hasil seperti ini, tidak perlu khawatir.

Sebab nantinya tim Parafrase Indonesia akan membantu Anda untuk menurunkan angka similarity index tersebut. Dalam proses pengerjaan konversi, tim nantinya akan melakukan parafrase pada pembahasan naskah karya ilmiah.

Dengan demikian, buku hasil konversi yang dibuat nantinya bisa dipastikan memiliki similarity index yang rendah dan bebas dari adanya plagiarisme.

4. Struktur dan Format Buku

Hal-hal berikutnya yang perlu dipersiapkan sebelum konversi karya ilmiah menjadi buku adalah memperhatikan struktur dan format dari naskah karya ilmiah.

Pada dasarnya, struktur dan format dari karya ilmiah serta buku saling berbeda antara satu sama lain.

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Oleh sebab itu, Anda perlu mengecek kembali apakah struktur dan format dari naskah karya ilmiah sudah sesuai dengan buku atau tidak.

Jika belum sesuai, maka tim Parafrase akan menyesuaikan struktur dan format dari naskah karya ilmiah tersebut dalam proses pengerjaan konversi.

Meskipun dikerjakan langsung oleh tim, Anda tetap bisa memberikan masukan maupun permintaan khusus terkait struktur dan format buku yang digunakan.

Misalnya Anda ingin menambahkan pembahasan pada isi bab atau menyesuaikan gaya narasi yang diinginkan.

Masukan dan permintaan yang Anda berikan terkait perbaikan struktur dan format naskah ini akan sangat dihargai oleh tim dalam proses pengerjaan nantinya.

5. Inspirasi Desain Cover Buku

Selain struktur dan format, satu hal lain yang juga membedakan antara karya ilmiah dengan buku adalah adanya penggunaan desain pada cover atau sampul buku.

Ketika Anda mencetak karya ilmiah, biasanya desain sampul akan seragam sesuai dengan ketentuan dari masing-masing instansi.

Hal ini tentu berbeda ketika Anda melakukan publikasi dalam bentuk buku. Desain sampul juga menjadi bagian penting yang perlu Anda pikirkan ketika menerbitkan sebuah buku.

Persiapkan ide atau referensi desain yang ingin Anda gunakan pada buku hasil konversi. Banyak pilihan gaya desain yang bisa Anda gunakan, seperti formal, modern, hingga minimalis.

Jika Anda kesulitan dalam menentukan desain sampul ini, tim Parafrase Indonesia bisa membantu untuk memutuskan hal tersebut.

Nantinya tim akan menyesuaikan desain sampul sesuai dengan tema bahasan dan target pembaca yang ingin dituju oleh buku hasil konversi.

6. Profil Penulis

Anda juga perlu mempersiapkan profil penulis yang nantinya akan ditampilkan pada buku konversi. Profil penulis ini bisa berupa biodata singkat pribadi Anda.

Beberapa informasi yang bisa Anda cantumkan pada bagian ini adalah nama lengkap, latar belakang pendidikan, hingga pengalaman profesional.

Selain itu, Anda juga bisa mencantumkan prestasi akademik yang pernah didapatkan untuk memperkuat reputasi yang Anda miliki.

Dengan adanya profil penulis, para pembaca akan bisa mengenal Anda lebih dekat sebagai pembuat buku tersebut.

Selain itu, profil penulis juga berguna untuk menambah kredibilitas dari sebuah buku sekaligus membangun reputasi Anda sebagai pencipta karya tersebut.

7. Motivasi dan Konsistensi

Hal terakhir yang perlu Anda persiapkan sebelum mengubah karya ilmiah menjadi buku adalah memiliki motivasi serta konsistensi. Sebab kedua hal ini akan sangat berpengaruh dalam pengerjaan buku konversi nantinya.

Motivasi yang kuat akan membantu Anda untuk tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai, seperti berbagi ilmu, meningkatkan reputasi akademik, dan lainnya.

Tidak hanya itu, motivasi yang kuat juga akan membuat Anda untuk tetap konsisten dalam proses pengerjaan buku konversi tersebut.

Meskipun Anda menggunakan jasa layanan parafrase konversi, konsistensi dalam diri masih tetap dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Misalnya Anda bisa terus konsisten dalam memberikan masukan, persetujuan, revisi, dan lainnya selama proses konversi.

Bantuan yang Anda berikan tersebut tentunya akan membantu tim untuk bekerja dengan lebih cepat serta efisien. Dengan demikian, buku hasil konversi tersebut nantinya bisa dikerjakan dengan maksimal.

Itulah hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum konversi karya ilmiah menjadi buku.

Jangan tunda lagi untuk menjadikan karya ilmiah Anda lebih bernilai! Terbitkan karya ilmiah Anda menjadi buku dengan Layanan Parafrase Konversi.

Selain hemat waktu, buku Anda juga akan mendapat fasilitas pengajuan ISBN dan HKI sehingga dapat diajukan saat proses kenaikan jabatan fungsional.

Jadi, tunggu apa lagi? Konversikan karya ilmiah Anda sekarang!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Dhea Salsabila
Dhea Salsabila
SEO Specialist dan Content Editor di Parafrase Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *