Apakah Anda sudah memahami perbedaan antara kata kata baku dan tidak baku dalam penulisan? Informasi terkait kedua jenis kata ini penting untuk Anda ketahui, terlebih pada saat mengerjakan karya tulis ilmiah.
Dalam membuat karya tulis ilmiah, Anda mesti menggunakan kata baku dalam penulisannya. Oleh sebab itu, Anda mesti memahami perbedaan antara kedua jenis kata ini agar tidak melakukan kesalahan dalam proses penulisan karya tulis ilmiah nantinya.
Lantas bagaimana cara membedakan kedua jenis kata tersebut? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Daftar Isi
ToggleCiri-Ciri Kata Baku
Sebelum memahami perbedaan antara kedua jenis kata ini, Anda mesti mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri dari kata baku maupun tidak baku. Dengan demikian Anda bisa memahami kedua jenis kata ini secara keseluruhan.
Adapun ciri-ciri dari kata baku adalah:
1. Mengikuti Ejaan yang Benar
Kata baku ditulis mengikuti ejaan yang benar dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.
2. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Selain sesuai dengan PUEBI, kata baku juga pasti terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Tidak Berpengaruh Bahasa Asing atau Bahasa Daerah
Kata baku biasanya tidak memiliki pengaruh atau serapan secara utuh dari bahasa asing atau daerah secara resmi.
4. Digunakan dalam Situasi Formal
Secara umum, kata baku biasanya digunakan dalam situasi formal, seperti untuk penulisan tulisan ilmiah, karya akademik, dan surat resmi.
5. Bentuknya Tidak Berubah dalam Kalimat
Bentuk dari kata baku juga tidak akan berubah-ubah di dalam kalimat meskipun digunakan dalam berbagai struktur yang berbeda-beda.
6. Tidak Mengandung Singkatan atau Bentuk yang Disingkat
Kata baku juga tidak mengandung singkatan atau bentuk yang disingkat. Kata baku akan ditulis seutuhnya dalam bentuk lengkap dari kata tersebut.
7. Memiliki Arti yang Jelas dan Tidak Bias
Ciri-ciri terakhir dari kata baku adalah memiliki arti yang jelas dan tidak bias. Oleh sebab itu, kata baku umumnya bisa dipahami banyak orang dalam penggunaannya.
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
Pada dasarnya, ciri-ciri dari kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, seperti:
1. Tidak Sesuai dengan Aturan Ejaan yang Benar
Penulisan kata tidak baku pasti tidak sesuai dengan ejaan yang benar seperti yang tercantum dalam PUEBI.
2. Tidak Terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kata tidak baku juga tidak terdaftar dalam basis data KBBI.
3. Terpengaruh Bahasa Asing atau Bahasa Daerah
Banyak kata tidak baku yang memiliki pengaruh secara langsung dari bahasa asing maupun bahasa daerah.
4. Digunakan dalam Situasi Informal atau Percakapan Sehari-hari
Kata tidak baku biasanya lebih sering digunakan seseorang dalam situasi informal, seperti menulis di media sosial dan percakapan sehari-hari.
5. Mengandung Perubahan Bentuk untuk Penyesuaian
Kata tidak baku juga bisa mengalami perubahan bentuk yang tidak sesuai dengan ketentuan berlaku. Misalnya kata “bagaimana” diganti menjadi “gimana” dalam bentuk tidak baku.
6. Mengandung Singkatan atau Bentuk yang Dipersingkat
Kata tidak baku biasanya juga muncul dalam bentuk singkatan untuk memudahkan proses komunikasi.
7. Makna Bisa Tidak Konsisten atau Bias
Ciri-ciri terakhir dari kata tidak baku adalah bisa mengandung makna yang tidak konsisten atau bias. Hal ini bisa memunculkan pemahaman ganda bagi para pembaca, sehingga tidak cocok digunakan untuk penulisan formal dan akademik.
Contoh Kata Baku
Berikut ini beberapa contoh kata baku yang sering digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, yakni:
a. Abstrak
b. Balas
c. Cabai
d. Difusi
e. Ekstrem
f. Foto
g. Garansi
h. Integrasi
i. Izin
j. Kualitas
Contoh Kata Tidak Baku
Adapun contoh kata tidak baku yang mesti Anda hindari dalam penulisan ilmiah adalah:
a. Abstract
b. Bales
c. Cabe
d. Ekstrim
e. Disfusion
f. Photo
g. Garancy
h. Intergasi
i. Ijin
j. Kwalitas
Tips Membedakan Kata Baku dan Tidak Baku
Lalu bagaimana cara membedakan kata baku dan tidak baku agar tidak salah menggunakannya dalam penulisan ilmiah? Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk melakukan hal tersebut, yakni:
1. Perhatikan Pengaruh Bahasa Asing
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah apakah kata tersebut memiliki pengaruh bahasa asing atau tidak. Bahasa asing tidak terbatas pada bahasa dari negara lain saja, seperti Inggris, China, Jepang, dan lainnya.
Pengaruh bahasa asing ini juga bisa berasal dari bahasa daerah. Jika kata tersebut memiliki pengaruh bahasa asing yang kental, maka bisa terindikasi sebagai kata tidak baku.
Namun Anda juga mesti berhati-hati karena ada beberapa kata serapan bahasa asing yang sudah dijadikan kata baku. Oleh sebab itu, Anda bisa melakukan pengecekan berulang untuk memastikan hal tersebut.
2. Periksa Awalan dan Akhiran
Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah memeriksa awalan serta akhiran dari kata yang ingin dipastikan jenisnya. Jika awalan dan akhiran yang digunakan sesuai dengan ketentuan berlaku, maka biasanya kata tersebut merupakan kata baku.
Sebaliknya, jika awalan dan akhiran yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan, maka kata tersebut termasuk ke dalam kata tidak baku. Contoh dari penerapan hal ini adalah “menguasai” (kata baku) dan “nguasai” (kata tidak baku).
3. Cermati Pencetus Kata
Anda juga bisa mencermati pencetus kata tersebut untuk membedakan jenis dari kata yang ingin diperiksa jenisnya.
4. Perhatikan Makna Kata
Tips berikutnya dalam membedakan kata baku dan tidak baku bisa Anda lihat dari makna kata tersebut. Kata baku biasanya memiliki makna yang jelas dan dapat dipahami oleh siapa saja.
Sebaliknya kata tidak baku memiliki makna yang tidak jelas bagi sebagian kalangan. Hal ini membuat penggunaan kata tidak baku belum tentu bisa dipahami oleh setiap pembacanya.
5. Pahami Konteks Penggunaan
Konteks penggunaan juga bisa menjadi salah satu aspek penting yang patut Anda perhatikan dalam membedakan kata baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi normal.
Oleh sebab itu, kata baku sering digunakan untuk beberapa jenis dokumen formal, seperti tulisan ilmiah, surat resmi, hingga karya akademik. Sebaliknya kata tidak baku sering digunakan di luar konteks ini, seperti untuk percakapan sehari-hari, karya fiksi, dan sejenisnya.
6. Perhatikan Pengaruh Zaman
Hal berikutnya yang perlu Anda lakukan ketika membedakan kedua jenis kata ini adalah memperhatikan pengaruh zaman. Secara umum, kata baku tidak akan memiliki perubahan bentuk dan tidak terpengaruh oleh perkembangan zaman.
Sementara itu, bentuk kata baku bisa saja berubah-ubah sesuai dengan kondisi zaman pada periode waktu tertentu.
7. Rujuk pada KBBI
Tips terakhir yang bisa Anda lakukan untuk membedakan kata baku dan tidak baku adalah dengan merujuknya secara langsung di KBBI. Jika kata yang Anda cari ditemukan di KBBI, maka bisa dipastikan kata tersebut merupakan kata baku.
Di sisi lain, jika kata yang dicari tidak ditemukan, maka kata tersebut merupakan salah satu contoh kata tidak baku.
Itulah tujuh tips yang bisa Anda coba lakukan untuk membedakan kata baku dan tidak baku.
Dapatkan lebih banyak informasi seputar penulisan karya ilmiah hanya di parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia!