Angka Kredit Dosen: Pengertian, Panduan, Sumber, hingga Jumlah yang Dibutuhkan

angka kredit dosen

Angka kredit dosen adalah salah satu hal yang wajib Anda ketahui dan perhatikan dalam berkarier di dunia akademik. Apakah Anda sudah memahami informasi terkait hal ini?

Dalam artikel kali ini, Parafrase Indonesia akan membagikan beberapa informasi terkait angka kredit tersebut, mulai dari pengertian, panduan, sumber, hingga jumlah yang dibutuhkan untuk meningkatkan jabatan fungsional.

Oleh karena itu, pastikan untuk membaca artikel berikut hingga tuntas agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait angka kredit dosen secara keseluruhan.

Penjelasan tentang Angka Kredit Dosen

Sebagai seorang dosen, terdapat berbagai macam kewajiban yang mesti Anda lakukan dalam dunia akademik. Kewajiban dan tugas dari seorang dosen ini biasanya berkaitan dengan poin-poin yang tertera dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketika menjalankan tugas dan kewajiban ini, setiap dosen akan mendapatkan poin dan nilai saat menyelesaikan hal tersebut. Poin dan nilai yang didapatkan oleh dosen inilah yang dimaksud sebagai angka kredit.

Angka kredit atau yang juga dikenal dengan nilai KUM merupakan satuan nilai yang didapatkan seorang dosen berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan. Penilaian ini bisa berupa satuan maupun akumulasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh seorang dosen dalam menjalankan kewajibannya.

Besaran nilai angka kredit ini juga berbeda-beda tergantung tugas dan kewajiban yang sudah dikerjakan oleh seorang dosen. Nantinya akumulasi nilai angka kredit ini akan berguna untuk meningkatkan jabatan fungsional.

Panduan Angka Kredit Dosen

Pada dasarnya, angka kredit ini memiliki hubungan yang erat dengan tugas dan kewajiban yang mesti dijalankan oleh seorang dosen. Oleh sebab itu, terdapat panduan angka kredit yang menjadi acuan dalam penilaian hal tersebut.

Terdapat dua unsur yang terdapat dalam panduan angka kredit, yakni unsur utama dan unsur penunjang. Adapun penjelasan lebih lanjut terkait unsur yang ada dalam panduan angka kredit adalah:

1. Unsur Utama

Unsur utama dalam panduan angka kredit yakni berkaitan dengan tugas utama yang mesti dia jalankan dalam dunia akademik. Tidak hanya itu, unsur utama ini juga berkaitan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Berikut ini tugas-tugas yang mesti Anda jalankan dan mencakup dalam unsur utama pedoman angka kredit, yakni:

A. Pendidikan

Tugas pertama yang mesti dilakukan oleh seorang dosen adalah menempuh pendidikan. Tugas ini bisa berupa menempuh pendidikan di jenjang formal hingga pelatihan dan pengembangan diri lainnya.

Seorang dosen biasanya akan dituntut untuk bisa menuntaskan pendidikan hingga jenjang S3. Hal ini bertujuan agar dosen tersebut benar-benar ahli di bidang yang ditekuninya, sehingga bisa memiliki kredibilitas yang mumpuni dalam menyampaikan materi kepada setiap mahasiswa.

Setiap dosen yang melanjutkan pendidikannya juga akan mendapatkan nilai angka kredit. Biasanya angka kredit untuk jenjang pendidikan S2 berjumlah sepuluh poin. Sementara itu, angka kredit untuk jenjang S3 berjumlah lima belas poin.

Selain itu, para dosen juga dituntut untuk aktif mengikuti pelatihan dan pengembangan diri. Hal ini bertujuan agar kompetensi yang dimiliki seorang dosen bisa terus meningkat dan berkembang.

B. Pelaksanaan Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan merupakan tugas berikutnya yang mesti dijalankan oleh seorang dosen. Tugas ini berkaitan dengan aktivitas transfer ilmu dan proses pembelajaran yang dilakukan seorang dosen di perguruan tinggi.

Tugas pelaksanaan pendidikan ini tidak terbatas hanya pada proses belajar mengajar saja. Para dosen juga memiliki kewajiban untuk membimbing dan menguji mahasiswa yang berada di bawah bimbingannya.

Selain itu, para dosen juga bisa membuat buku ajar yang berguna untuk membantu para mahasiswa memahami materi yang disampaikan di kelas.

C. Pelaksanaan Penelitian

Seorang dosen juga wajib menjalankan tugas penelitian dalam karir akademiknya. Penelitian ini merupakan wujud kontribusi seorang dosen pada bidang ilmu yang mereka tekuni.

Ketika melakukan penelitian ini, seorang dosen akan mendapatkan tambahan nilai angka kredit dengan jumlah tertentu. Selain itu, hasil penelitian ini juga bisa menjadi tambahan nilai angka kredit lainnya ketika dipublikasikan ke dalam bentuk jurnal, buku, maupun media lainnya.

D. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

1 Step 1
Apa yang Membuat Anda Tertarik Melakukan Parafrase?
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right
FormCraft - WordPress form builder

Tugas terakhir yang mesti dijalankan oleh seorang dosen dan termasuk dalam unsur utama pedoman angka kredit adalah pelaksanaan pengabdian masyarakat. Kewajiban ini merupakan bentuk implementasi dari ilmu yang dimiliki oleh seorang dosen agar bisa diaplikasikan secara langsung di khalayak luas.

Bentuk pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bisa berbagai macam, mulai dari pelatihan, penyuluhan, dan kegiatan lainnya. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini, khalayak luas bisa merasakan dampak positif secara langsung dari masing-masing bidang keilmuan yang Anda kuasai.

Setiap dosen juga bisa mempublikasikan hasil pengabdian masyarakat ini ke dalam bentuk jurnal. Hal ini tentu juga bisa menjadi tambahan nilai angka kredit lainnya yang didapatkan oleh seorang dosen.

2. Unsur Penunjang

Selain tugas dan kewajiban utama yang mesti dijalankan oleh seorang dosen, terdapat juga unsur penunjang yang ada dalam pedoman angka kredit. Unsur penunjang ini biasanya berkaitan dengan tugas-tugas lain yang bisa dikerjakan oleh seorang dosen di luar lingkungan akademik.

Terdapat beberapa tugas penunjang yang bisa dilakukan oleh seorang dosen dan mendapatkan tambahan nilai angka kredit, seperti:

  1. Menjadi anggota atau panitia di perguruan tinggi.
  2. Menjadi anggota atau panitia di lembaga pemerintah.
  3. Menjadi anggota dari organisasi profesi.
  4. Menjadi anggota delegasi nasional maupun internasional.
  5. Memiliki peran aktif dalam berbagai macam pertemuan ilmiah.

Sumber Angka Kredit Dosen

Dari penjelasan di atas bisa Anda ketahui bahwa sumber nilai angka kredit bisa berasal dari berbagai macam bentuk aktivitas. Secara umum, terdapat enam sumber utama yang biasanya dilakukan oleh seorang dosen untuk mendapatkan tambahan nilai angka kredit, yakni:

1. Publikasi Jurnal Nasional dan Internasional

Sumber pertama angka kredit bisa berasal dari publikasi jurnal yang dia lakukan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Besaran angka kredit yang bisa didapatkan dari kegiatan yang satu ini cukup besar, mulai dari sepuluh hingga empat puluh poin dalam setiap publikasinya.

2. Menerbitkan Buku Hasil Penelitian

Terdapat beberapa jenis buku yang bisa menghasilkan angka kredit tinggi, yakni buku ajar (20 poin), buku monograf (20 poin), buku referensi (40 poin) dan buku bunga rampai (10 poin untuk tingkat nasional dan 15 poin untuk taraf internasional).

Akan tetapi, beban kerja yang terlalu tinggi membuat para dosen tidak memiliki waktu untuk menerbitkan buku.

Namun, tak perlu khawatir! Saat ini Anda bisa menerbitkan buku hanya dengan menyiapkan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal, dan hasil penelitian lainnya), lalu tim profesional bersertifikasi BNSP dari Parafrase Indonesia akan mengubah hasil penelitian Anda menjadi buku berkualitas yang ber-ISBN dan sesuai standar Dikti.

Kemudian, Anda bisa mengajukan buku tersebut saat pelaporan BKD nanti.

Tunggu apa lagi? Yuk, segera raih jabatan fungsional yang lebih tinggi dengan Layanan Parafrase Konversi!

Baca Juga:

3. Publikasi Karya Ilmiah pada Prosiding

Anda juga bisa melakukan publikasi karya ilmiah dalam bentuk prosiding. Angka kredit yang bisa didapatkan dari sumber yang satu ini berkisar sepuluh poin untuk tingkat nasional dan dua puluh poin untuk internasional.

4. Memiliki HAKI

Hak kekayaan intelektual atau HAKI juga bisa menjadi sumber berikutnya dari angka kredit. Jumlah nilai yang didapatkan dari dosen yang memiliki HAKI juga sangat tinggi, yakni empat puluh poin untuk paten nasional dan 48 poin untuk paten internasional.

5. Memangku Jabatan Struktural

Sumber berikutnya dari angka kredit dosen bisa berasal dari jabatan struktural di perguruan tinggi, seperti rektor, wakil rektor, dekan, dan lainnya. Besaran nilai angka kredit dari jabatan struktural ini mungkin tidak sebesar dari sumber-sumber sebelumnya.

Misalnya ketika seorang dosen menjabat sebagai rektor, maka dia akan mendapatkan enam poin angka kredit setiap semesternya. Nantinya nilai ini akan diakumulasikan selama masa jabatan dari dosen tersebut.

6. Menduduki Jabatan Pimpinan

Sumber terakhir dari angka kredit dosen adalah ketika dirinya menduduki jabatan pimpinan. Seorang dosen bisa saja menduduki jabatan pimpinan di lembaga pemerintah dan sejenisnya.

Besaran angka kredit dari sumber ini biasanya berkisar sepuluh poin setiap tahunnya. Nilai ini juga akan diakumulasikan selama masa jabatan yang sudah dijalankan dari dosen tersebut.

Angka Kredit Dosen untuk Naik Jabatan Fungsional

Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal artikel, angka kredit dosen ini akan berpengaruh ketika dosen ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional akademik. Sebab dibutuhkan jumlah nilai tertentu agar seorang dosen bisa mengajukan kenaikan jabatan fungsional tersebut.

Terdapat empat tingkatan jabatan fungsional yang bisa dimiliki oleh seorang dosen dalam karir akademik, yaitu.

1. Asisten Ahli

Nilai angka kredit yang dibutuhkan untuk jabatan fungsional asisten ahli adalah KUM 150 poin.

2. Lektor

Jika ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional sebagai lektor, seorang dosen mesti memenuhi angka kredit sebesar KUM 200, 300 poin.

3. Lektor Kepala

Angka kredit yang dibutuhkan untuk jabatan fungsional lektor kepala adalah KUM 400, 550, 700 poin.

4. Guru Besar

Terakhir, jumlah angka kredit yang diperlukan seorang dosen untuk naik jabatan fungsional guru besar adalah KUM 850, 1.050 poin.

Itulah informasi lengkap terkait angka kredit dosen yang bisa Anda ketahui, mulai dari pengertian hingga jumlah yang dibutuhkan ketika ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional.

Dapatkan informasi lebih lengkap dengan membaca artikel dari parafraseindonesia.com dan follow Instagram @parafraseindonesia untuk berbagai tips menarik lainnya!

Bagikan artikel ini melalui

Picture of Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam
Irfan Jumadil Aslam mulai menulis, khususnya sebagai SEO Content Writer sejak September 2022. Memiliki minat khusus pada tema bahasan sejarah, budaya, dan olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *